Ekonomi

Rupiah Diprediksi Melemah, Data Perekonomian Amerika Jadi Penyebab

fin.co.id - 28/06/2024, 10:02 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. (pexels-robert-lens)

fin.co.id - Data komponen harga Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat Kuartal I 2024 yang dirilis tadi malam, ternyata di luar ekspektasi.

Data PDB AS ternyata naik lebih kuat dari perkiraan. Hal itu kemudian menjadi sentimen negatif yang diprediksi melemahkan kurs rupiah terhadap dolar di akhir pekan ini.

Mengutip data Bloomberg pada Jumat 28 Juni 2024 pukul 09.28 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.393 per dolar AS, menguat 13 poin atau 0,08% dibandingkan akhir perdagangan Kamis sore 27 Juni 2024 di level Rp16.406 per dolar AS.

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan bahwa indeks dolar AS pagi ini masih bergerak di atas 106,0, di sekitaran pergerakan pagi sebelumnya. "Ini artinya kekuatan dolar AS belum banyak berubah terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston dalam keterangan tertulis pagi ini.

Baca Juga

Data komponen harga PDB AS 1Q2024 revisi final yang dirilis semalam menunjukkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi dari perkiraan. Ini artinya inflasi AS berpotensi sulit untuk turun sehingga the Fed akan menahan suku bunga acuan di posisi sekarang lebih lama.

"Hal ini akan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," ujar Ariston.

Ariston memprediksi potensi pelemahan ke arah Rp16.450 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp16.350 per dolar AS hari ini. (*)

Sigit Nugroho
Penulis
-->