News

Buntut Peretasan PDNS, Kominfo Sebut Data Beasiswa Kemdikbudristek Tercadangkan

fin.co.id - 28/06/2024, 13:17 WIB

Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menkominfo dan BSSN terkait peretasan PDNS 2 yang berdampak pada data penerima beasiswa Kemdikbudristek, Kamis, 27 Juni 2024. Foto: Tangkapan layar

fin.co.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terdampak peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Alhasil, sejumlah laman dan data penerima beasiswa tidak dapat diakses.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran masyarakat terkait hilang dan bocornya data penerima beasiswa Kemendikbudristek. Pada Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menkominfo dan Kepala BSSN, Kamis 27 Juni 2024, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mempertanyakan nasib data Kemendikbudristek yang ikut terdampak.

Terlebih, diketahui Kemendikbudristek telah beberapa kali mengajukan permintaan backup data penerima beasiswa.

"Apakah betul pernah ada permintaan backup dari Kemendikbud untuk data-data KIP atau beasiswa anak sekolah? Karena rupanya kalau ada backup ini kuasa anggarannya dari Kominfo," tanya Meutya.

Baca Juga

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan membenarkan adanya permintaan tersebut.

"Ada enam permintaan dari Tanggal 17 Desember 2023 dan semua dipenuhi. Jadi tidak ada yang tidak dipenuhi," katanya.

Dengan begitu, ia pun memastikan bahwa data tersebut dapat dipulihkan kembali. Meutya lantas memastikan hal ini ke pihak Telkom Sigma selaku pengelola server PDNS 2.

Senada dengan Kominfo, Direktur Delivery & Operation Telkom Sigma I Wayan Sukerta mengatakan, data Kemendikbudristek telah di-backup dan dalam proses pemulihan.

"Kalau kita lihat untuk Kemendikbud memang diproses restore (pemulihan), yang kita lakukan itu datanya ada, jadi saat ini masuk dalam proses restore," terangnya.

Baca Juga

Sukerta menambahkan, pihaknya akan melakukan sejumlah proses untuk mengamankan data setelah pemulihan dilakukan.

"Data yang di-restore itu, kami lakukan prosedur: mengecek apakah data ini terinfeksi (virus ramsomware) atau tidak. Dan jika nanti ternyata tidak terinfeksi, kami lakukan dengan proses berikutnya untuk melakukan penguatan juga hardening beberapa prosedur security supaya pada saat dinaikkan kembali aman," terangnya.

(Ann)

Mihardi
Penulis
-->