FIN.CO.ID- Mantan Komisaris Ancol Geisz Chalifah mengomentari dua hos Total Politik yang menganggap dinasti politik sebagai hak asasi manusia atau human right.
Dua host Total Politik yakni bernama Arie Putra dan Budi Adiputro. Keduanya menganggap dinasti politik tidak ada masalah.
Menurut Geisz Chalifah, dua orang tersebut beropini dengan mendukung dinasti politik karena ada pemilik modal.
"Ini bukan sekedar soal dungu, ini soal bgmn menjadi dungu. Krn ada pemilik modal dibaliknya" kata Geisz Chalifah di akun X miliknya, dikutip pada Sabtu 8 Juni 2024.
Sahabat Anies Baswedan ini mengatakan, pemilik modal yang memperjuangan agar dinasti politik dibenarkan.
"Si pemilik modal menjadi pejuang pembenaran dinasti politik. Duit pemilik modal dari sana. Anak buah harus ikut dungu" katanya.
Diberitakan sebelumnya, dua host media Total Politik, Arie Putra dan Budi Adiputro jadi sorotan sebab keduanya terkesan membela dinasti politik.
Baca Juga
Hal ini viral lewat cuplikan video saat keduanya berbincang dengan komika Pandji Pragiwaksono.
Video konten tersebut diunggah pada Selasa 4 Juni 2024 dengan judul: “Pandji Pragiwaksono Kaget Sama Jurus Andalan Prabowo?” di akun YouTube Total Politik.
Dilihat dari cuplikan video tersebut, mulanya Arie Putra menanyakan Pandji yang dianggapnya sensitif terhadap dinasti politik.
Menurut Arie, tidak perlu sensitive dengan dinasti politik, sebab itu merupakan hak warga negara.
“Kenapa lu agak sensi kayaknya, gua lihat ada sensitivitas soal politik dinasti, kan itu hak warga negara, mau lu dinasti atau nggak,” tanya Arie kepada Pandji.
Belum sempat menjawab, Arie melanjutkan bahwa dinasti politik boleh karena kini telah diterima oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
“Ini pernah digugat orang MK dan diterima oleh MK, loh. Waktu itu dinasti nggak boleh maju, anak dari bupati nggak boleh maju, saudara, istri dari bupati nggak boleh maju. Ini pendapat MK.” Jelas Arie.
Pandji yang mendengar itu merasa kaget dengan pernyataan Arie. Dia menanyakan kepastian argument tersebut bahwa itu murni keluar dari opininya.