Viral! Kereta Api Rela Berhenti Demi Mobil Lewati Rel Dekat Stasiun Rawa Buaya

fin.co.id - 31/05/2024, 10:58 WIB

Viral! Kereta Api Rela Berhenti Demi Mobil Lewati Rel Dekat Stasiun Rawa Buaya

Viral! Kereta Api Berhenti Nunggu Mobil Lewat di Rel Dekat Stasiun Rawa Buaya

FIN.CO.ID - Media sosial digemparkan dengan soal kereta api yang mengalah dengan berhenti demi mobil melewati pala pintu rel dekat stasiun Rawa Buaya, Jakarta Barat.

Peristiwa ini jarang terjadi karena biasanya mobil berhenti ketika kereta sedang melintas.

Video ini menjadi viral di media sosial melalui akun  Instagram @fakta.jakarta. Dalam video tersebut terlihat beberapa kendara berhenti mencoba melintasi rel kereta api dekat Stasiun Rawa Buaya, Jakarta Barat.

Namun terdapat mobil fortuner hitam tampak terhenti di tengah lintasan rel kereta api.

Beruntungya kereta api menghentikan lajunya dan berhenti untuk menunggu mobil melewati rel.

BACA JUGA:

Peristiwa ini mendapatkan banyak komentar dari berbagai kalangan netizen.

"Ini contoh orang cerdas ngalah sama SDM rendah," tulis netizen.

"Ngapain ditutupin nopol. Pampangin klo perlu.. contoh manusia nyusahin," ujar netizen.

"Untungggg kereta bandara,,, pelann bisa berhenti,, coba kl kereta langsung," ujarnya.

Faktor Kereta Api Tidak Bisa Berhenti

Diktup dari akun Instaram @kai121, ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan menjadi alasan kereta api tidak bisa berhenti atau rem mendadak.

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi kemampuan kereta api untuk berhenti yaitu panjang dan bobotnya. Seiring dengan penambahan jumlah gerbong, panjang rangkaian kereta penumpang juga meningkat.

Di Indonesia, rata-rata rangkaian kereta penumpang terdiri dari 8-12 gerbong dengan bobot mencapai 600 ton, belum termasuk penumpang dan barang bawaan. Semakin besar bobot dan panjang kereta, semakin besar juga jarak yang diperlukan untuk berhenti.

Kedua, sistem pengereman yang digunakan oleh kereta api saat ini adalah rem udara. Rem udara bekerja dengan mengompresi udara dan menyimpannya hingga proses pengereman terjadi.

Ari Nur Cahyo
Penulis