News

Pj Gubernur Jakarta Heru: 5.170 Bencana Landa Jakarta Selama 4 Tahun Akibat Perubahan Iklim

fin.co.id - 29/05/2024, 17:02 WIB

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat memberi sambutan acara Crisis Management Conference 2024.

FIN.CO.ID - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencatat sebanyak 5.170 bencana alam melanda Jakarta sepanjang 2019-2023. Hal itu, kata dia, akibat fenomena perubahan iklim.

Hal tersebut dikatakan Heru saat membuka acara Crisis Management Conference 2024 yang bertajuk 'Strengthening Disaster Resilience in a Global City' di The Langham Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu 28 Mei 2024. Dia mengatakan, perubahan iklim itu telah menjadi isu yang nyata dan mendesak bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia. 

BACA JUGA:

"Jakarta sudah ada peningkatan intensitas bencana akibat perubahan iklim selama periode 2019-2023 tercatat sebanyak 5.170 peristiwa bencana melanda Kota Jakarta," kata Heru.

Kendati demikian, kata Heru, bencana di Jakarta lebih sedikit jika dibandingkan dengan bencana di Provinsi Jawa Barat. Atas peristiwa tersebut Pemprov DKI Jakarta turut berempati, dan kedepannya bisa lebih baik lagi dalam penanggulangan bencana. 

"Namun masih kalah dengan Provinsi Jawa Barat Pak Bey selama menjabat beliau selalu sibuk dengan bencana-bencana alam, Sukabumi, Cianjur," tuturnya.

Mantan Wali Kota Jakarta Utara ini juga mengungkapkan, Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian 7 meter di atas permukaan laut yang dikelilingi laut jawa dan dilalui oleh 13 sungai. 

"Saya rasa tidak ada di kota-kota Indonesia ini yang luput dari risiko bencana. Maka dari itu pertemuan ini membagikan pengalaman dan saran saran kedepan untuk terbaik membangun sebuah kota dalam ketahanan menghadapi bencana ke depan," tuturnya.

Sementara itu, lanjut Heru, wilayah pesisir utara Jakarta berada di bawah permukaan laut. Sehingga, sambungnya, rentan terhadap banjir akibat pasang laut dan hujan ekstrem. 

"Selain itu letak Jakarta berada di Delta dan jalur cincin api pasifik meningkatkan lebih tinggi risiko terhadap bencana alam seperti banjir dan gempa bumi," tukasnya.

BACA JUGA:

(Candra Pratama)

Mihardi
Penulis
-->