FIN.CO.ID- Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di Pantai Barat Kabupaten Simeulue, Aceh, Selasa 29 Mei 2024 sekitar pukul 19.00 WIB.
Gempa tersebut berpusat di laut berjarak 95 kilometer arah barat laut Sinabang-Aceh, pada kedalaman 22 kilometer.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mengungkapkan, hingga saat ini belum ada laporan terkait kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi tersebut.
"Belum, belum. Insyallah enggak (ada kerusakan), enggak apa-apa karena kalau di laut memang dampaknya enggak terlalu besar," kata Mensos Risma saat ditemui usai peringatan Hari Ulang Tahun Tagana ke-20 di Kabupaten Aceh Utara, Selasa malam.
BACA JUGA: Warga Jakarta Wajib Waspada, 3 Ancaman Gempa Dahsyat di Jakarta
Mensos Risma optimistis gempa dengan kekuatan tersebut tidak mengakibatkan dampak yang besar jika berpusat di laut.
Ia juga mengungkapkan pihaknya memiliki sistem khusus yang mampu untuk melaporkan dampak kejadian bencana alam secara cepat, namun pada saat ditemui, ia menyatakan belum ada laporan yang masuk.
"Jadi nanti sebentar lagi kan ada report mereka, saya hitung paling lambat setengah jam. Tapi kalau tidak ada apa-apa, mereka tidak merasakan ya, mereka biasanya tidak ada laporan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, selain Simeulue getaran gempa dirasakan beberapa saat di wilayah Nagan Raya, Aceh Barat dengan skala IV MMI.
Selanjutnya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan dengan skala intensitas III MMI, hingga daerah Banda Aceh, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Tengah, Gayolues, dan Bener Meriah dengan skala intensitas II MMI.
BACA JUGA: Dampak Gempa Garut Magnitudo 6.5, Puluhan Rumah Rusak
Ia mengungkapkan gempa tersebut berjenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng yang ada di wilayah setempat.
Namun, BMKG memastikan berdasarkan hasil analisa pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Termasuk hingga pukul 19.15 WIB, hasil monitor BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, serta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, selain hasil analisa oleh BMKG.