FIN.CO.ID - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan rumah salah satu terdakwa kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yakni Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Tahun 2023 Muhammad Hatta (MH). Rumah itu berlokasi di Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA:
- BPK Periksa SYL sebagai Saksi Terkait Kasus Dugaan Pelanggaran Etik Auditor
- Fakta Persidangan, SYL Ancam Pejabat Eselon I Tak Mau Bayar Iuran: Silakan Mengundurkan Diri!
"Betul ada kegiatan penggeledahan dimaksud dan masih berlangsung," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 19 Mei 2024.
Kendati demikian, Ali belum membeberkan informasi terkait hasil penggeledahan tim penyidik. Karena, sambungnya, proses penggeledahan masih berlangsung.
Dia mengatakan, tim penyidik KPK dalam beberapa hari terakhir tengah melakukan kegiatan di wilayah Sulawesi Selatan. Penyidikan itu dilakukan terkait dengan kasus dugaan pemerasan dan korupsi di Kementan dengan terdakwa mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dugaan pemerasan itu dilakukan bersama Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021-2023 Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Tahun 2023 Muhammad Hatta (MH). MH dalam hal ini sebagai koordinator pengumpulan uang dari para pejabat eselon I dan jajaran di Kementan salah satunya untuk membayarkan kebutuhan pribadi SYL.
Sebelumnya, tim penyidik KPK juga melakukan penggeledahan rumah salah seorang keluarga SYL di Jalan Letjen Hertasning, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 16 Mei 2024. Rumah itu merupakan milik adik kandung SYL yakni Andi Tenri Angka, istri dari almarhum Andi Darussalam Tabusala (ADS) mantan Ketua PSSI Sulsel sekaligus salah seorang tokoh olahraga di wilayah tersebut.
Tim penyidik KPK sebelumnya juga menyita salah satu unit rumah milik SYL di wilayah Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakukang, Makassar sebagai barang bukti, Rabu 15 Mei 2024. Rumah itu diperkirakan bernilai Rp4,5 miliar dna sumber uangnya dari MH.
Saat ini, SYL tengah menjalani sidang dugaan korupsi di Pengadilan Tipikor Jakarta. SYL diduga melakukan pemerasan serta menerima gratifikasi dengan total Rp44,5 miliar dalam kasus dugaan korupsi di Kementan periode 2020 hingga 2023.
