Beredar Video 45 Detik Sepasang Mahasiswa Mesum di Gedung UINSA, Pihak Kampus Lakukan Investigasi

fin.co.id - 18/05/2024, 12:51 WIB

Beredar Video 45 Detik Sepasang Mahasiswa Mesum di Gedung UINSA, Pihak Kampus Lakukan Investigasi

Beredar Video 45 Detik Sepasang Mahasiswa Mesum di Gedung UINSA, Pihak Kampus Lakukan Investigasi

FIN.CO.ID - Beredar rekaman video 45 detik diduga mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Jawa Timur melakukan perbuatan mesum.

Sepasang mahasiswa tersebut melakukan aksi mesumnya di dalam gedung UINSA dan rekaman tersebut tersebar melalui grup WhatsApp.

Dalam video berdurasi 45 detik itu menunjukkan seorang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang mengenakan hijab sedang berbuat mesum.

Mengenai hal ini Wakil Rektor III UINSA Bidang Kemahasiswaan dan kerja sama Prof. Abdul Muhid dikonfirmasi di Surabaya mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi terkait kasus dugaan rekaman video ini.

Menurutnya, jika video tersebut  berada di UINSA kampus Gunung Anyar.

"Ini sedang diinvestigasi, kalau dilihat gedungnya di UINSA kampus Gunung Anyar," kata Prof. Abdul.

 BACA JUGA:

Pihaknya sedang memanggil mahasiswa yang diduga melakukan adegan mesum untuk mengonfirmasi kebenaran video yang beredar.

Namun, si mahasiswa yang terlibat mengaku terkejut mengetahui video tersebut viral sehingga pihak kampus memanggil orang tuanya.

"Mahasiswanya mungkin dalam keadaan syok karena sudah beredar ke teman-temannya. Maka dari itu, orang tuanya dipanggil untuk proses investigasi mendalam," ujarnya.

Pihaknya menyampaikan sanksi berat menanti, jika pemeran dalam video itu terbukti mahasiswa UINSA yang melakukan tindakan tidak senonoh itu.

"Kami serahkan ke komite etik, sesuai kode etik UINSA, mulai dari teguran sampai tinggi (DO). Namanya juga hukuman. Kami belum bisa memastikan sebelum hasil investigasi selesai dan diserahkan ke komite etik," ucapnya.

 BACA JUGA:

Dalam melakukan proses investigasi, pihaknya juga bakal melakukan pengecekan CCTV serta memanggil saksi-saksi yang saat itu berada di lokasi.

"Itu yang perlu juga kami pelajari karena ini menyangkut harkat martabat," tuturnya.

Ari Nur Cahyo
Penulis