fin.co.id - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dokter Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) buka suara perihal ramainya pembahasan mengenai ASI bubuk.
Menurutnya, sudah ada protokol tetap mengenai penyimpanan ASI.
Pengaturan suhu menjadi kunci berapa lama ASI bisa dibekukan.
"Misalkan untuk daya tahan sekian jam, harus sekian derajat celcius," papar dr. Hasto di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.
Hasto juga menilai bahwa metode pembekuan (freezing) jauh bisa dipercaya dibanding freeze-drying atau ASI bubuk.
"Dalam bentuk lain (misalnya serbuk), saya kira sudah ada pembawanya, partikel lain yang membawa itu," tutur Hasto.
Oleh karena itu, lanjutnya, ASI yang dibekukan masih pure atau murni.
ASI bubuk sendiri menggunakan metode freeze-drying atau lyophilization.
BACA JUGA: Awas, Banyak Produk Susu Ovisure Gold Palsu, Jangan Sampai Tertipu!
Dalam prosesnya, ASI dibekukan dalam suhu ekstrem -50 derajat Celcius selama 3-5 jam.
Lalu, ASI disublimasi hingga menjadi bentuk serbuk atau bubuk.
Pembuatan ASI bentuk bubuk ini viral di media sosial dan menjadi perhatian warganet.
Diketahui, metode freeze-drying dapat memperpanjang umur simpan ASI dari yang semula 6 bulan di dalam freezer menjadi 3 tahun.
Selain itu, metode ini juga lebih menghemat ruang penyimpanan ASI serta kenyamanan untuk ibu yang sering bepergian dengan tetap memberikan ASI di luar masa cuti melahirkan.