News . 14/05/2024, 16:31 WIB

Mantan Bupati Anang Syakfiani: Wisata Tabalong Tambah Pendapatan Desa dan Warga

Penulis : Mihardi
Editor : Mihardi

FIN.CO.ID - Bupati Tabalong Periode 2014-2019 dan 2019-2024, Anang Syakhfiani mengatakan, Tabalong menjadi salah satu tempat wisata di Pulau Kalimantan. Usai pandemi Covid-19, kata dia, angka kunjungan wisatan domestik dan mancanegara mencapai tiga juta orang.

“‎Kunjungan wisatan luar biasa. Tahun yang lalu setelah pandemi 3 juta orang kunjungan ke sana, baik wisatawan domestik maupun asing. Sebelumnya enggak masuk hitungan,” kata Anang kepada wartawan di Jakarta, Senin 13 Mei 2024.

BACA JUGA:

Dia menuturkan, ‎Tabalong mempunyai wisata alam yang menarik dan indah, di antaranya Air Terjun Lano, Tangkum, dan Riam Misi Salikung. Ada juga Goa Liang Tapah dan Liang Kantin.

“Kemudia ada event-event budaya, meskipun di sana Dayak itu minoritas tapi seni budayanya yang ditonjolkan. Jadi tiap tahun ada event,” ujarnya.

Anang mengatakan, peningkatan wisatawan tersebut setelah pihaknya menggulirkan program agar setiap desa mempunyai wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes). Ini didukung kebijakan dan dana desa. 

‎“Dana desa itu kan ada kewajiban, menurut UU Desa, kalau UU yang lama 10 persen dari Dana Bagi Hasil itu untuk dana desa, makanya APBDes itu ada yang Rp4 miliar. Di atas Rp2 miliar semuanya,” tuturnya.

Salah satu dari penggunaan dana desa itu, kata dia, yakni untuk membuat dan mengembangkan objek-objek wisata yang ada di setiap desa. Ini menambah pendapatan desa dan juga warganya.

Setelah purna tugas sebagai Bupati Tabalong selama dua periode, lanjut Anang, sudah ada sekitar 35–40 desa dari 121 des‎a yang mengelola objek wisata. Bahkan pada tahun lalu, tiga objek wisata di Tabalong mendapat penghargaan Anugerah Desa Wisata Idonesia (ADWI) Tahun 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Adapun ketiga desa wisata dari Tabalong yang meraih ‎ADWI pada Tahun 2023, yakni Penghargaan Ekowisata Desa Santu'un, Riam Bidadari Desa Lumbang, dan Taman Menanti Laburan Desa Padang Panjang.

“Salah satu objek wisata yang dikelola BumDes itu terbaik tingkat nasional,” ujar Anang.

Dia mengungkapkan, untuk mengembangkan objek wisata yang dikelola desa itu perlu regulasi lebih lanjut. Karena, mayoritas objek wisata tersebut berada di kawasan hutan sehingga dana APBD Kabupaten Tabalong tidak bisa langsung digunakan untuk pengembangan objek wisata.

‎“Saya sudah bicara dengan Menparekraf, dengan Pak Budi Arie waktu itu masih Wamendes. Tapi belum ada tindak lanjut. Maksud saya, kalau APBD bisa masuk ke sana, objek-objek wisata ini bisa dikembangkan,” katanya.

Menurutnya, ini menjadi pekerjaan rumah Pj Bupat Tabalong untuk melanjutkan program tersebut. Dia mengatakan, destinasi lam itu berada di dalam hutan.

“Hampir semua objek wisata alam tadi itu ada di dalam hutan, jadi harus ada pinjam pakai dari pemerintah sehingga APBD kabupaten enggak bisa ke sana,” kata Anang.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com