fin.co.id - Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Lili Romli, mengatakan, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan berat jika bertarung dalam perebutan kursi Jakarta 1.
"Tergantung dari kompetitornya, jika kompetitornya asli tinggal di Jakarta dan memiliki basis yang kuat, tentu RK akan berat untuk meraih dukungan," katanya, Senin 13 Mei 2024.
Menurutnya, Ridwan Kamil memiliki kekuatan politik yang solid di Jawa Barat, yang telah dibangun sejak masa kepemimpinannya sebagai Wali Kota Bandung dan kemudian sebagai gubernur.
"Jadi lebih mudah dalam penggalangan dan kerja kerja politik serta melakukan sosialisasi," ucapnya.
BACA JUGA: PAN Dukung Ridwan Kamil Maju di Pilgub DKI Jakarta, Golkar: Ridwan Kamil Kader Kami
Meskipun demikian, Romli menegaskan bahwa di Jakarta, RK harus memulai dari awal dalam memperkenalkan dirinya kepada masyarakat, meskipun namanya sudah cukup dikenal
"Tapi tetap saja dianggap new comer. Perlu kerja politik ekstra keras untuk dapat simpati dan dukungan warga jakarta," tegasnya.
Dengan demikian, tantangan RK dalam membangun basis dukungan di ibu kota memerlukan strategi politik yang lebih intensif.
Perspektif Golkar DKI Jakarta
Kabar mengenai kemungkinan partisipasi mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta semakin ramai diperbincangkan.
Pasca pemberitaan tentang kemungkinan dukungan dari Partai Gerindra dan PAN, Wakil Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Adhinusa memberikan tanggapannya.
BACA JUGA: Ini 3 Bacagub Jakarta dari Partai Golkar: Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Iskandar, dan Erwin Aksa
Menurutnya, DPP Partai Golkar sampai saat ini belum memutuskan siapa kadernya yang akan didorong maju di Pilkada Jakarta.
"Jadi rasanya masih terlalu dini jika ada partai politik lain yang mempertimbangkan Ridwan Kamil sebagai bacagub Jakarta," ujar Adhinusa saat dikonfirmasi, Senin, 13 Mei 2024.
Adhinusa menekankan pentingnya membangun komunikasi politik terlebih dahulu dengan Partai Golkar.
"Sebaiknya mereka membangun komunikasi politik dulu dengan Partai Golkar, karena RK kan masih tercatat sebagai kader Golkar," ucapnya.
