FIN.CO.ID - Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo diisukan bakal menduduki kursi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Namun, pria yang dikenal sebagai Eko Patrio ini mengaku belum mengetahui rumor tersebut.
Eko pun tampak tersipu malu saat ditanya wartawan mengenai dirinya masuk bursa bakal calon (balon) menteri Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Meski demikian, dia mengaku siap, jika itu merupakan perintah Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
BACA JUGA:
- Pilih Jadi Menteri atau Maju Pilgub DKI Jakarta, Begini Jawaban Eko Patrio
- Dinilai Tak Layak Jadi Menteri karena Latar Belakang Pelawak, Ini Jawaban Eko Patrio
"Saya enggak tahu juga (balon Menteri Pariwisata), politik itu kan dinamis, makannya pertama itu hak prerogatifnya Pak Presiden," kata Eko Patrio ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 12 Mei 2024.
Apa pun posisinya kalau itu perintah partai, kata dia, dirinya kudu manut. Karena, kata dia, hal itu sebagai bukti loyalitas kader terhadap partai.
"Jadi saya diarahkan oleh partai apa aja oke ya sekarang aja saya sudah bersyukur sebagai petugas partai," ujar Eko.
Eko ogah mengomentari terkait dengan jatah kursi PAN. Suami dari Viola Rosalina itu lebih memilih menyerahkan seluruhnya keputusan kepada Zulhas.
"Kalau misalnya ditanya PAN dapet berapa kursi ya tetap larinya adalah yang tahu Pak Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN dan hak prerogatif presiden terpilih Pak Prabowo. Jadi kita-kita semuanya enggak tahu dapet berapa kursi," tutur Eko.
Saat ditanya kembali soal jatah menteri PAN, Eko Patrio juga selalu mengelak. Bahkan, dia mengalihkan pertanyaan dengan membicarakan kesetiaan PAN mendukung Prbowo.
"Oh kalo ditanya maunya ya karena kita sudah 15 tahun mensupport segalanya tapi sebenernya bukan itu yang kita cari bahwa kita poinnya saya mengutip dari Pak Prabowo kesetiaan," katanya.
BACA JUGA:
- PAN Minta Jatah Kursi Menteri Lebih Banyak ke Prabowo, Eko Patrio: Itu Bukan Harapan Kita
- Pengamat Nilai Eko Patrio Tak Layak Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
(Hasyim Ashari)
