Demokrat Wanti-Wanti Parpol Koalisi: Jangan Sampai Ada di Pemerintahan Prabowo-Gibran Tapi Serasa Oposisi

FIN.CO.ID - Partai Demokrat mewanti-wanti agar partai politik (parpol) yang bergabung dengan koalisi pemerintahan bisa konsisten.

Jangan sampai ada parpol yang berada dalam pemerintahan tetapi bertindak seolah-olah oposisi.

"Itu kan tidak elok sebenarnya. Jadi ya kalau di dalam pemerintahan ya di dalam," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024.

Dia meminta partai politik yang akan bergabung ke pemerintahan bisa berjuang bersama menyukseskan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto sampai masa jabatan selesai.

Karena itu, konsistensi tersebut menjadi penyesuaian yang harus dilakukan partai politik yang akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. 

"Kalau Demokrat konsisten, sama-sama kita sampai akhir masa jabatan. Jadi, bukan setengah-setengah, lalu nanti berubah lagi," terangnya.

BACA JUGA:

• Demokrat: Perlu Ada Partai Besar Jadi Oposisi, Keputusan di Tangan Prabowo
• Parpol Koalisi Perubahan Gabung Prabowo-Gibran, Pengamat: Cukup Kasih 2 Kursi Menteri

Andi menuturkan setelah diumumkan sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo mulai menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik seperti Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Setelah komunikasi tersebut usai, ia menyebutkan biasanya Prabowo memberi tahu beberapa bahasan umum dengan berbagai partai tersebut kepada Koalisi Indonesia Maju.

"Tetapi kalau keseluruhan apa yang dibicarakan dan sebagainya itu hanya Pak Prabowo dan pimpinan partai yang bersangkutan yang mengetahui," terang Andi.

Sebelumnya, Partai NasDem sudah mendeklarasikan untuk masuk ke dalam koalisi pemerintah guna membantu Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, terdapat pula sinyal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mau mengikuti jejak Partai NasDem untuk masuk ke koalisi pemerintah. 

Namun salah satu partai di Koalisi Indonesia Maju, yakni Partai Gelora, menolak apabila PKS bergabung ke pemerintahan.

Sementara untuk PKB masih belum menentukan posisinya di pemerintahan nanti, meskipun sudah ada pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: