"Pasukan kami tetap siap untuk memberikan dukungan pertahanan tambahan dan melindungi pasukan AS yang beroperasi di wilayah tersebut" katanya.
Serangan itu terjadi beberapa minggu setelah serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, yang menewaskan dua jenderal dan lima perwira di Korps Garda Revolusi Iran, atau IRGC.
Israel tidak bertanggung jawab atas serangan itu, namun Teheran bersumpah akan membalas dendam.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Joe Biden mendapat informasi terbaru tentang situasi tersebut dari tim keamanan nasionalnya.
BACA JUGA:
- Memanas! Iran Sita Kapal yang Milik Pengusaha Israel Dekat Selat Hormuz
- Situasi Darurat! WNI Diminta Tidak Pergi ke Iran atau Israel
Selain itu, pernyataan itu mengatakan tim Biden terus melakukan kontak dengan para pejabat, mitra, dan sekutu Israel.
"Pasukan Amerika di Irak dan Suriah, serta kapal perang Amerika di wilayah tersebut, adalah bagian dari upaya untuk menggagalkan serangan Iran," kata para pejabat Amerika.
Kapal-kapal tersebut termasuk USS Carney, kapal perusak yang terlibat dalam penghancuran rudal dan drone di Laut Merah yang ditembakkan oleh pasukan Houthi yang didukung Iran dari Yaman
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pada upacara doa merayakan akhir bulan suci Ramadhan pada hari Rabu bahwa Israel harus dihukum, dan mereka akan dihukum.
"Karena bangunan yang dihancurkan adalah gedung konsulat," katanya, hal itu sama saja dengan serangan terhadap wilayah Iran. (*)