Apa² yang menimpa kaum muslimin hari ini, berupa bala penguasaan dari musuh² Allah, telah dikabarkan oleh Nabi kita, Muhammad saw.
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الموت
Hampir-hampir bangsa-bangsa (kafir) saling mengajak untuk memerangi kalian, sebagaimana orang-orang yang akan makan saling mengajak menuju piring besar mereka”
Seorang sahabat bertanya: “Apakah disebabkan dari sedikitnya kita pada hari itu?”
Beliau menjawab: “Tidak, bahkan pada hari itu kalian banyak, tetapi kalian buih, seperti buih di lautan. Dan Allah akan menghilangkan rasa gentar dari dada musuh terhadap kalian. Dan Allah akan menimpakan wahn (kelemahan) di dalam hati kalian”
Seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Cinta dunia dan takut menghadapi kematian.”
Jamaah sholat idul fitri yg semoga dimuliakan Allah swt...
Cinta dunia dan takut kematian, takut berkurbanlah yang membuat kita kehilangan izzah. Sedikit sekali dari ummat ini, yg merasa bangga anaknya bisa menghafal Alquran, ataupun mempelajari dinul Islam. Mereka lebih mengejar prestasi duniawi. Marah atau kecewa ketika anaknya gagal dalam menempuh kuliah atau sekolah. Tapi tak pernah marah ketika anaknya tidak pernah sholat. Atau tidak pernah puasa.
Padahal Ummat ini menjadi mulia dan maju dengan Alquran. Sebagaimana Rmadan menjadi bulan yg mulia, karena di dalamnya diturunkan Alquran. Dan malam lailatul qadr menjadi malam yg mulia dan lebih baik dari seribu bulan, karena diturunkannya Alquran di dalamnya. Bangsa Arab keluar dari lembah Jahiliah karena Alquran.
Demikianlah jamaah rahimakumullah, semoga kita menjadi hamba-hamba yang mendapatkan predikat taqwa selepas romadhon ini. Serta menjadi menjadi hamba² memiliki simpati trhp sesama muslim.
Aqulu qauli hadza, wa astagfirullah li walakum innahu huwal ghafuruurrahim.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. (*)