Hajar Aswad Diturunkan ke Bumi dalam Keadaan Putih, namun Menghitam karena Ternoda Dosa-dosa Manusia

fin.co.id - 03/04/2024, 08:28 WIB

Hajar Aswad Diturunkan ke Bumi dalam Keadaan Putih, namun Menghitam karena Ternoda Dosa-dosa Manusia

Asal-usul Hajar Aswad, Image: Fireball: Visitors from Darker Worlds / Apple TV+

Sudah Ada Sejak Zaman Adam

Riwayat lain menyebutkan bahwa Hajar Aswad sudah ada di bumi sejak zaman Nabi Adam. 

Riwayat ini umumnya tidak ditemukan dalam hadits koleksi utama, melainkan dalam kitab-kitab sejarah atau tafsir. 

Kredibilitas riwayat ini perlu diteliti lebih lanjut. 

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai hajar Aswad, “Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya.”

Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Hajar Aswad adalah salah satu batu mulia (yakut) dari surga. Pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan memiliki dua mata dan satu lidah. Ia akan berbicara dan sepasang mata itu akan bersaksi untuk orang yang mengusapkannya dengan hak dan kebenaran.”

Dari Umar bin Khattab, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Hajar Aswad memiliki lidah dan bibir yang dapat memberikan kesaksian terhadap orang yang mencium atau menyentuhnya pada hari Kiamat dengan jujur.”

Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ketika mengambil janji di atas anak cucu Adam, dia menulis satu surat atas mereka kemudian meletakkannya di dalam Hajar Aswad. Hajar Aswad itu akan bersaksi bagi orang mukmin karena memenuhi janji dan bersaksi juga terhadap orang kafir karena pengingkaran dan pembangkangannya.”

Asal-usul Hajar Aswad Menurut Ilmuwan

Hajar Aswad di Ka'bah, Image: Konevi / Pexels--

Selain dari sisi keagamaan, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa Hajar Aswad adalah batu meteorit, yaitu batu yang berasal dari luar angkasa dan jatuh ke bumi.

Salah satu pendapat yang menyatakan hal ini adalah dari Prior-Hey, seorang geolog, pada tahun 1953. 

Dia memublikasikan Catalog of Meteorites yang telah bertahun-tahun disusunnya, mengatakan Hajar Aswad adalah batu meteor. 

Anggapan Prior-Hey bersumber dari pendapat Kahn, seorang geolog lainnya, pada tahun 1936, berpendapat Hajar Aswad adalah meteorit aerolit, yakni meteorit yang tersusun oleh senyawa-senyawa penyusun batuan dan tidak didominasi oleh besi dan nikel yang berlimpah sebagaimana halnya meteorit besi (siderit).

Namun, pendapat ini ditentang oleh beberapa ahli lain, seperti Dr. M. Sadiq Malkawi, seorang profesor geologi di Universitas Yordania.

Ia mengatakan bahwa Hajar Aswad bukanlah meteorit, melainkan impactite, yaitu batu yang terbentuk akibat benturan benda langit dengan bumi. 

Dia mengatakan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur yang mirip dengan impactite yang ditemukan di Arizona, Amerika Serikat, yang juga berwarna hitam dan berkilau.

Makruf
Penulis