FIN.CO.ID - Amerika Serikat dituduh menutup-nutupi dalang serangan teroris di aula konser Crocus Moskow, Rusia.
Tak hanya itu. Amerika juga dituding menciptakan distorsi tentang apa yang sebenarnya terjadi Jumat, 22 Maret 2024 lalu.
"AS menutupi mereka yang bertanggung atas serangan teroris di Crocus City Hall," kata Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) dalam sebuah pernyataan pada Senin, 1 April 2024.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa dinas khusus AS telah ditugaskan untuk menghilangkan kecurigaan komunitas dunia terhadap keterlibatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam serangan pada 22 Maret tersebut.
BACA JUGA:
- Ngeri! Tentara Rusia Potong Telinga Pelaku Tragedi Moskow, Lalu Dimasukkan ke Mulutnya
- Marah! Vladimir Putin Bersumpah Hukum ISIS: Mereka Ingin Bermain-Main dengan Rusia
"Pembunuhan warga sipil di wilayah Moskow di Crocus City Hall terkait langsung dengan serangan roket masif dan serangan oleh kelompok-kelompok sabotase Ukraina di wilayah Kursk dan Belgorod," tulis SVR.
Disebutkan pula pada saat yang sama, data yang diperoleh SVR mengindikasikan saat menyusun serangan, Ukraina secara aktif menggunakan informasi satelit yang diberikan oleh intelijen AS.
Kelompok-kelompok oposisi di luar negeri yang bergerak di luar organisasi politik resmi telah diperintahkan untuk mengangkat narasi tentang upaya tidak masuk akal Pemerintah Rusia menggunakan serangan teroris sebagai pembenaran tindakan mereka di Ukraina.
BACA JUGA:
- FSB Lapor ke Putin, 11 Orang Ditahan Terkait Serangan Teroris di Gedung Konser Moskow Rusia
- Menang Telak! Vladimir Putin Raih Suara 87.15 Persen di Pilpres Rusia, jadi Presiden Seumur Hidup?