"Gue sampai mengucap ke Tuhan, 'Tuhan, aku tuh orangnya pengin tanya kenapa kita harus hidup dan aku ingin terjawab. Kalau ada pemuka agama yang bisa menjawab, aku mau jalani agama itu'," bebernya
Singkat cerita, satu ketika Dian diajak oleh tantenya ke sebuah pengajian. Kala itu, Dian tak berharap banyak dan hanya mendengarkan ceramah ustaz di acara pengajian tersebut. Rupanya, ceramah tersebut menarik hati Dian.
"Enggak tahunya menarik banget, di situ gua enggak ada ekspektasi apa-apa. Tiba-tiba dibuka ayat Al-Quran, dia menjawab dengan sangat filosofi dan sangat logis, yang gua enggak nyangka kejawabnya sama pemuka agama Islam, ada namanya pak Rahmat," ungkapnya.
Dian pun akhirnya ngobrol banyak dengan ustaz yang bernama Rahmat itu hingga semua pertanyaan yang selama ini menggantung terjawab semua.
Dia pun semakin yakin telah menemukan jawaban yang ia cari usai mendengar penjelasan ustaz tersebut.
"Gua enak banget dengarin penjelasan dia. Karena jarang ketemu pemuka agama yang ngobrolnya nyambung. Di situ gue langsung mikir, 'Ya Tuhan mungkin ini, ya, dijawabnya di sini, berarti gue harus menjalani agama ini," ujarnya.
"Terus kata pak ustaz, 'kamu mau enggak salat lima waktu?', karena sekarang gua tahu buat apa, saya mau deh. Belajar besoknya, gua belajar Al-Fatihah, ya, akhirnya di situ (gue mualaf) di umur 21 tahun," katanya.
Dian mengaku sempat sulit saat harus menghafal surah dalam tulisan Arab. Namun, sebagai aktris ia mempunyai kebiasaan untuk membaca skrip agar bisa lebih menjiwai. Akhirnya Dian memilih untuk menghapalkan arti sambil melafalkan ayat suci dalam bahasa Arab.
"Setiap gua melafalkan arabnya, gua harus menjiwai artinya, karena kalau enggak begitu, gua akan sulit menjiwai," katanya.
Bintang Ratu Adil ini pun mengaku bersyukur dengan semua perjalanan spiritualnya selama ini sampai akhirnya ia bisa meyakini Agama apa yang harus ia taati sampai saat ini.
"Gua termasuk orang yang berpikir filsafat yang argumentatif banget membawa gua ke Tuhan. Kita harus punya faith yang intinya kebenaran, kebenaran tunggal itu Tuhan," pungkasnya. (*)