FIN.CO.ID- Pesawat Lion Air yang membawa jemaah Umrah kabarnya berputar-putar di langit Kota Binjai selama 5 jam pada Senin malam, 11 Maret 2024, sekitar pukul 19.00 WIB.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT-106 menjadi pusat perhatian warga dan viral di media sosial. Atas kejadian tersebut, pihak Lion Air akhirnya buka suara.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, Pesawat Lion Air tersebut dari Surabaya menuju Jeddah. Kemudian melakukan pengalihan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu.
BACA JUGA:
- Lion Air Group Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA Sederajat D3 hingga S1
- 345 Jamaah Umrah Indonesia Tertahan di Bandara King Abdul Aziz Karena Pesawat Rusak, Lion Air Minta Maaf
Dia mengatakan, peristiwa itu karena ada penutupan udara di wilayah Sri Lanka.
"Hal ini dilakukan karena adanya perubahan waktu berlakunya pemberitahuan resmi (NOTAM) dari otoritas di Sri Lanka yang menyatakan penutupan sementara wilayah udara di sana," kata dalam keterangannya, Selasa 12 Maret 2024.
Dikatakannya bahwa notam singkatan notice to airmen, merupakan pemberitahuan disebarluaskan yang bersifat penting oleh personel operasi penerbangan menyatakan penutupan sementara wilayah udara di Sri Langka.
Pihaknya menjelaskan pengalihan pendaratan kepada bandar udara alternatif ini merupakan prosedur standar operasional penerbangan guna memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.
"Pengalihan pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu ini, bukan disebabkan oleh masalah teknis pesawat," tegas Danang.
BACA JUGA:
- Warga Tangerang dan Palembang, Lion Air Buka Loker Pramugari dan Pramugara Nih, Buruan Daftar Gratis!
- Rugikan Perusahaan, Lion Air Laporkan Dua Akun Medsos
Sebelum pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu, tutur dia, pesawat sempat melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Binjai, Sumatera Utara.
Holding ini dilakukan untuk beberapa waktu dengan tujuan mengurangi berat pesawat melalui pemakaian avtur atau bahan bakar.
"Ini langkah yang diambil agar pendaratan sesuai dengan limitasi pesawat atau berat pesawat saat melakukan pendaratan," kata dia.
Setelah melakukan pendaratan dengan selamat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, tutur dia rencananya pesawat akan melanjutkan penerbangan.
Penerbangan menuju Jeddah, Arab Saudi, setelah bandar udara di Colombo, Sri Lanka, dibuka kembali dan dianggap aman untuk dilayani.