FIN.CO.ID - Dalam tubuh manusia tidak hanya ada sel darah merah tapi juga sel darah putih atau leukosit. Bahkan, keduanya juga memiliki peran yang penting di dalam tubuh manusia.
Apa itu leukosit atau Sel Darah Putih?
Sel darah putih atau leukosit merupakan salah satu jenis sel darah yang memiliki sedikit hemoglobin, sehingga warnanya lebih pucat. Leukosit dihasilkan oleh sel induk di sumsum tulang, tempat di mana selain memproduksi sel darah merah dan trombosit, juga memproduksi sel darah putih.
Meskipun memiliki peran vital dalam tubuh, kadar leukosit dalam tubuh harus berada dalam kisaran normal. Jika kadar ini berada di luar kisaran normal, maka seseorang dapat mengalami masalah kesehatan yang disebut leukositosis (kadar leukosit terlalu tinggi) atau leukopenia (kadar leukosit terlalu rendah).
BACA JUGA:
- Mengenal 5 Jenis Obat Penurun Darah Tinggi: Wajib Diminum Penderita Hipertensi
- Minuman yang Baik Dikonsumsi untuk Turunkan Kadar Gula Darah
Lalu, Apa Fungsi Leukosit dalam Tubuh?
Leukosit berfungsi untuk mengidentifikasi dan melawan mikroorganisme atau patogen asing yang dapat menyebabkan penyakit, seperti virus, jamur, bakteri, dan parasit. Selain itu, leukosit juga memiliki peran dalam menjaga tubuh dari patogen asing lainnya yang dapat membahayakan kesehatan.
Ketika tubuh terinfeksi, terjadi proses peradangan yang mengakibatkan pelepasan leukosit secara otomatis untuk melawan penyebab infeksi.
Jenis-Jenis Leukosit
Berdasarkan Fungsinya, leukosit memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki penjelasan yang berbeda. Berikut Penjelasannya:
1. Neutrofil
Neutrofil merupakan jenis leukosit yang bertindak sebagai garda utama dalam menanggapi serangan bakteri dan virus, serta memberikan sinyal kepada sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen penyakit. Perlu dicatat bahwa sumsum tulang menghasilkan sekitar 100 miliar sel neutrofil setiap hari. Setelah dilepaskan dari sumsum tulang, neutrofil hanya bertahan sekitar 8 jam dan biasanya terkandung dalam nanah yang muncul dari infeksi atau luka pada tubuh.
BACA JUGA:
- Cara Menghitung Darah Istihadhah Sebelum dan Juga Setelah Haid
- Ciri-ciri Serangan Jantung yang Harus Dikenali, Jangan Sepelekan Tanda-tandanya
strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">2.2. Eosinofil
Eosinofil berperan dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan parasit, seperti cacing, serta berperan dalam reaksi alergi tubuh. Meskipun jumlah eosinofil dalam aliran darah relatif sedikit, kurang dari 5% dari total sel darah putih, kadar eosinofil biasanya lebih tinggi di sistem pencernaan.