FIN.CO.ID - Calon Presiden (capres) nomor urut 1 anies Baswedan menyebut Indonesia hanya menjadi penonton di kancah Internasional.
Pernyataan Anies Baswedan disampaikan dalam debat ketiga capres di Istora Senayan Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024 malam.
Menyambut pernyataan Anies Baswedan, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan keliru.
Airlangga menyebut bahwa keputusan yang dilontarkan Indonesia dalam forum internasional menjadi pertimbangan negara-negara di dunia, terutama dalam KTT G20.
"Kepemimpinan G20 itu Indonesia bukan hanya duduk dan diam dan hadir, kita memimpin. Bapak Presiden datang ke Ukraina, Bapak Presiden datang ke Uni Soviet, ke Rusia, dan kita dihargai," kata Airlangga berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, 8 Januari 2024.
Selain itu, dia menyebut posisi Indonesia dalam forum G20 juga mampu menentukan arah politik luar negeri.
BACA JUGA:
- Debat Capres 2024, Anies Baswedan Singgung Kemenhan Sempat Dihacker, Cek Faktanya
- Jawab Serangan Anies, Prabowo: Asal Bicara Soal Pertahanan Tanpa Data
"Indonesia bukan hanya mewarnai, melainkan menentukan arah politik luar negeri pada saat KTT G20," katanya.
Airlangga menyebut keputusan tersebut kemudian diadopsi oleh Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) dalam pertemuan di Bangkok, Thailand.
Selain itu, dia juga memberi contoh saat Presiden RI Joko Widodo menunjukkan peran Indonesia melalui pertemuan APEC di Amerika Serikat.
Dalam forum kerja sama ekonomi tersebut, kata dia, Indonesia diundang ke Washington, D.C. sehingga dapat menggelar pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat.
"Kepemimpinan Indonesia itu luar biasa. Indonesia adalah negara selatan yang dianggap leader dari global south," kata Airlangga.