"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib baca, 'waladholin... ', Al-Fatihah baca 'waladholin..' Ada yang diem sekarang, pak. Lho kok lain," ujar Zulhas.
"Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Zulhas juga bilang, saat salat, masyarakat juga tidak mau menunjuk dengan jari telunjuk saat duduk sahiyat awal dan akhir. Sebab menurutnya tahiyat dengan jari telunjuk menunjukan nomor urut 1 yakni pasangan Amin.
Dia bilang bahwa masyarakat memilih tahiyat pakai dua jari.
"Itu kalo tahiyatul akhir kan gini (melipat empat jari dan membiarkan satu jari telunjuk) pak, sekarang kaya gini (menunjukkan gesture dua jari teracung), sekarang maunya pak gitu, saking (cintanya sama Prabowo)," ujar dia lagi. (*)