Mengenal Apa Itu Efek Mandela: Sebuah Kesalahan yang Sering Dianggap Hal yang Benar

fin.co.id - 13/12/2023, 09:49 WIB

Mengenal Apa Itu Efek Mandela: Sebuah Kesalahan yang Sering Dianggap Hal yang Benar

Mengenal Apa Itu Efek Mandela, Image: George Becker / Pexels

Efek Mandela - Kamu pernah nggak sih merasa yakin banget sama sesuatu yang ternyata salah?

Misalnya, banyak orang yang mengira bahwa nama lengkap presiden pertama Indonesia adalah Ir. Soekarno, padahal sebenarnya itu hanya gelarnya. Nama lengkapnya adalah Koesno Sosrodihardjo.

Atau, kamu mungkin ingat bahwa ada sebuah film yang dibintangi oleh Sinbad sebagai jin, padahal film itu nggak pernah ada. 

Kalau kamu pernah mengalami hal-hal seperti itu, berarti kamu mengalami efek Mandela.

Efek Mandela adalah fenomena psikologis di mana banyak orang mengingat sesuatu yang salah sebagai sesuatu yang benar, bahkan ketika ada bukti yang membantah ingatan mereka. 

Nama fenomena ini berasal dari kasus Nelson Mandela, seorang tokoh politik Afrika Selatan yang banyak orang percaya telah meninggal di penjara pada tahun 1980-an, padahal ia baru meninggal pada tahun 2013. 

Efek Mandela sering terjadi pada hal-hal yang berkaitan dengan budaya populer, sejarah, atau bahkan geografi.

Bagaimana Efek Mandela Terjadi

Tapi, kenapa sih efek Mandela bisa terjadi? Apa yang menyebabkan ingatan kita bisa salah begitu? Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini, seperti:

Kesalahan memori

Ini adalah teori yang paling sederhana dan masuk akal. Memori kita nggak selalu sempurna dan bisa berubah seiring waktu. Kadang-kadang kita lupa, salah mengasosiasikan, atau mengonfirmasi sesuatu yang nggak benar. Hal-hal yang kurang penting, ambigu, atau jarang diingat cenderung lebih mudah terkena kesalahan memori.

Pengaruh sosial

Ini adalah teori yang mengatakan bahwa ingatan kita dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita. Kita cenderung mengikuti apa yang dikatakan atau dipercayai oleh mayoritas, apalagi kalau mereka adalah orang-orang yang kita hormati atau kagumi. Kita juga bisa terpengaruh oleh media, internet, atau sumber informasi lain yang bisa menyesatkan atau menipu kita.

Multiverse

Ini adalah teori yang paling spekulatif dan fantastis. Teori ini mengatakan bahwa ada banyak alam semesta paralel yang berbeda-beda, dan kita bisa berpindah dari satu alam semesta ke alam semesta lain tanpa sadar. Jadi, mungkin saja kita mengingat sesuatu yang benar di alam semesta lain, tapi salah di alam semesta ini. Teori ini didukung oleh beberapa ilmuwan dan penggemar fiksi ilmiah, tapi nggak ada bukti yang kuat untuk membuktikannya.

Jenis Multiverse

Infinite Universe: Teori ini mengatakan bahwa alam semesta kita adalah bagian dari alam semesta yang tak terbatas dan terus berkembang. Di alam semesta yang tak terbatas ini, ada kemungkinan bahwa ada daerah-daerah yang mirip atau bahkan identik dengan alam semesta kita. Daerah-daerah ini bisa dianggap sebagai alam semesta paralel.

Daughter Universe: Teori ini mengatakan bahwa setiap kali ada kejadian yang melibatkan pilihan atau peluang, alam semesta kita akan terbelah menjadi dua atau lebih alam semesta baru. Alam semesta baru ini akan mengikuti kemungkinan-kemungkinan yang berbeda dari alam semesta asalnya. Teori ini didasarkan pada interpretasi banyak dunia dari mekanika kuantum.

Bubble Universe: Teori ini mengatakan bahwa alam semesta kita adalah salah satu dari banyak gelembung-gelembung alam semesta yang terbentuk dari inflasi kosmik. Inflasi kosmik adalah proses di mana alam semesta mengembang dengan sangat cepat di awal pembentukannya. Gelembung-gelembung alam semesta ini bisa memiliki hukum fisika yang berbeda dari alam semesta kita.

Makruf
Penulis