News . 05/12/2023, 20:09 WIB
fin.co.id - Dugaan intimidasi yang dilakukan polisi kepada dua seniman Butet Kartaredjasa dan Agus Noor masih menjadi perbincangan dan polemik di kalangan masyarakat.
Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Abdullah Mansur menyesalkan adanya dugaan intimidasi yang dilakukan polisi terhadap pentas teater seniman Butet Kartaredjasa dan penulis naskah Agus Noor.
Abdullah mengatakan, intimidasi tersebut telah masuk ke ranah kebebasan berekspresi terutama di dunia seni, dan kebebasan berkespresi sendiri sudah memiliki rambu-rambu yang jelas di Undang-Undang pada era demokrasi.
"Kalau seandainya aparat kepolisian masuk, mengintimidasi, atau meminta tidak boleh ini, tidak boleh itu sebelum acara dimulai, apalagi sebelum diketahui pentasnya pentas apa. Menurut saya itu sangat disesalkan," ujar Abdullah dilansir dari Antara, Selasa 5 Desember 2023.
Menurut Abdullah, hal tersebut dapat membuat sang penulis skenario merasa terganggu dengan kehadiran kepolisian dan akan mengganggu kebebasan berekspresi dari seniman itu sendiri, yang sudah jelas dilindungi Undang-Undang.
"Padahal para budayawan para seniman itu juga bukan orang yang tidak mengerti aturan. Mereka paham omongan ini dilarang, omongan ini boleh itu rambu-rambu itu para seniman sudah memahaminya seniman itu kan orang-orang pintar. Jadi tidak harus dikhawatirkan oleh aparat negara, ini bukan zaman Orde Baru," ujar Abdullah.
Selain itu dia menjelaskan bahwa kedatangan calon wakil presiden Mahfud MD di pentas teater bertajuk "Musuh Bebuyutan" pada Jumat (1/12) untuk memenuhi undangan menonton, bukan undangan kampanye.
Abdullah juga secara pribadi mendapatkan undangan nonton pentas tersebut.
"Kalau betul itu terjadi, ya TPN menyesalkan pihak kepolisian melakukan intimidasi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan oleh media daring Tempo.co, seniman teater seniman Butet Kartaredjasa dan penulis naskah Agus Noor diduga mendapat intimidasi dari polisi saat menggelar pentas teater bermuatan satir politik "Musuh Bebuyutan" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
BACA JUGA: Kampanye Bagi-Bagi Susu Ternyata Sama dengan Politik Uang Atau Money Politic, Ini Penjelasannya
Sejumlah petugas Kepolisian Sektor Cikini datang sebelum pertunjukan berlangsung sore hari, meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur politik.
Surat tersebut ditandatangani oleh Butet Kartaredjasa di atas materai. Surat itu memuat komitmen penanggungjawab tidak kampanye pemilu, menyebarkan bahan kampanye pemilu, menggunakan atribut partai politik, menggunakan atribut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, dan kegiatan politik lainnya.
“Bagi kami itu intimidasi,” kata Agus, Senin (4/12). Setelah menandatangani surat tersebut, panitia tetap menggelar pertunjukan teater berjudul Musuh Bebuyutan dalam durasi 150 menit.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com