FIN.CO.ID- Pasukan militer Houthi Yaman menyita sebuah kapal kargo yang sedang mengirim bantuan ke Israel di rute pelayaran penting di Laut Merah pada Minggu 19 November 2023, dan menyandera 25 awak kapal.
Houthi Yaman yang didukung Iran mengatakan mereka membajak kapal tersebut karena hubungannya dengan Israel dan akan terus menargetkan kapal-kapal di perairan internasional Laut Merah.
"Semua kapal milik musuh Israel atau yang berurusan dengannya akan menjadi sasaran yang sah,” kata Mohammed Abdul-Salam, kepala perunding dan juru bicara Houthi, seperti dilansir dari AP, Selasa 21 November 2023.
BACA JUGA:
- Ditahan 111 Hari oleh Kelompok Houthi, Awak Kapal Indonesia Dibebaskan dan Kembali ke Indonesia
- Pemerintah Didesak Selamatkan Pelaut Indonesia Dari Pemberontak Houthi
Houthi menyebut bahwa pembajakan kapal Israel merupakan langkah praktis yang membuktikan keseriusan angkatan bersenjata Yaman dalam melancarkan pertempuran laut melawan Israel. "Apapun biaya dan kerugiannya. Ini adalah awalnya," kata Abdul-Salam.
Operator kapal tersebut asal Jepang bernama NYK Line. Dia mengatakan bahwa kapal tersebut tidak membawa muatan pada saat pembajakan. Anggota awaknya berasal dari Filipina, Bulgaria, Rumania, Ukraina dan Meksiko, kata NYK.
Jepang pada hari Senin 20 November mengutuk pembajakan tersebut. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pemerintah Jepang melakukan yang terbaik untuk pembebasan awak kapal melalui negosiasi dengan militer Houthi.
Kapal Galaxy Leader-Dok Asosiasi Pers (AP) -
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Houthi atas serangan terhadap kapal Galaxy Leader berbendera Bahama tersebut.
Kantor Netanyahu mengutuk pembajakan itu sebagai tindakan teror Iran.” Militer Israel menyebut pembajakan tersebut sebagai insiden yang sangat serius dan berdampak global.
BACA JUGA:
- Retno Marsudi Murka! Tank Israel Kepung RS Indonesia di Gaza, 3 Relawan Indonesia Hilang Kontak
- Pemerintah Yaman dan Pemberontak Houthi Sepakat Tukar Seribu Tawanan
Para pejabat Israel bersikeras bahwa kapal itu milik Inggris dan dioperasikan Jepang. Namun, rincian kepemilikan dalam database pelayaran publik mengaitkan pemilik kapal dengan Ray Car Carriers, yang didirikan oleh Abraham “Rami” Ungar, yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Israel.
Kapal itu merupakan kapal pengangkut kendaraan yang berafiliasi dengan miliarder Israel. Dikatakan tidak ada orang Israel di dalamnya.
Meski begitu, Kelompok Houthi mengatakan mereka memperlakukan para awak kapal sesuai dengan nilai-nilai Islam mereka.
Dua pejabat pertahanan AS membenarkan bahwa militer Houthi telah merebut Galaxy Leader di Laut Merah pada Minggu sore waktu setempat.