News

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO, Ini Pengakuan Jokowi

fin.co.id - 21/11/2023, 13:43 WIB

Presiden Joko Widodo dalam sebuah kesempatan

FIN.CO.ID - Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi yang digunakan pada konferensi umum UNESCO atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB.

Mengetahui pengakuan Bahasa Indonesia di dunia internasional, Presiden Joko Widodo mengaku sangat bangga dan tentunya juga bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Pengakuan ini merupakan kebanggaan bagi segenap bangsa Indonesia," kata Jokowi dalam akun media sosial X @jokowi, yang dikutip di Jakarta, Selasa, 21 November 2023.

Jokowi mengatakan Badan khusus PBB yang membidangi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan ini menetapkan Bahasa Indonesia melalui resolusi berjudul "Recognition of Bahasa Indonesia as an Official Language of The General Conference of UNESCO".

BACA JUGA:

"Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO, bersama enam bahasa resmi PBB (Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia), serta Bahasa Hindi, Italia, dan Portugis," kata Presiden.

Dengan penetapan tersebut, kata Presiden, Bahasa Indonesia dapat dipakai sebagai bahasa sidang, dan dokumen-dokumen Sidang Umum UNESCO juga dapat diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.

Alasan UNESCO Tetapkan Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Sidang Umum

Bahasa Indonesia kini menjadi bahasa resmi Konferensi Umum di Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO.

Penetapan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi UNESCO dilakukan di Markas Besar UNESCO Paris, Prancis pada Senin, 20 November 2023.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, Mohamad Oemar, menyatakan bahwa penetapan tersebut menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10 yang diakui Konferensi Umum UNESCO, di samping bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia, Hindi, Italia, dan Portugis.

"Bahasa Indonesia telah menjadi kekuatan penyatu bangsa sejak masa pra-kemerdekaan, khususnya melalui Sumpah Pemuda di tahun 1928, sehingga mampu menghubungkan etnis yang beragam di Indonesia," kata Oemar dalam keterangannya, Selasa, 21 November 2023.

Adapun penetapan tersebut ditandai dengan diadopsinya Resolusi 42 C/28 secara konsensus dalam sesi pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO.

 BACA JUGA:

Oemar menyebutkan, bahasa Indonesia, dengan lebih dari 275 juta penutur, telah mendunia dengan masuknya kurikulum Bahasa Indonesia di 52 negara, dan saat ini, setidaknya ada 150.000 penutur asing yang aktif berbahasa Indonesia.

"Kepimpinan aktif Indonesia di tataran global telah dimulai sejak Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955, yang menjadi bibit terbentuknya kelompok negara non-blok. Indonesia memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan kepemimpinan dan kontribusi positif untuk dunia internasional," ujar dia.

Gatot Wahyu
Penulis
-->