JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Coklat Silverqueen merupakan produk yang jadi pertanyaan banyak masyarakat Indonesia dengan dugaan produk yang Pro Israel.
Gerakan boikot produk yang terafiliasi Israel terus di suarakan aktifis pendukung Palestina. Di Indonesia gerakan ini bahkan mendapat dukungan dengan terbitnya Fatwa MUI yang memberi label Haram pada produk-produk yang Pro Israel di Indonesia.
Tentu hal ini menjadi perhatian dari warga masyarakat, terutama kaum muslim di tanah air. Dengan tujuan mendukung Palestina, mulai banyak orang yang memilih dan memilah produk yang akan di belinya.
Coklat Silverquuen merupakan salah satu merk coklat yang sudah sangat di kenal di Indonesia. Silverqueen adalah salah satu merek cokelat batangan terkenal di Indonesia.
BACA JUGA:
- Boikot Produk Israel, Berikut Produk Coklat yang Diharamkan MUI
- Bukan Produk Israel, Berikut 17 Daftar Cemilan Coklat Alternatif yang Halal Menurut MUI
Didirikan sejak tahun 1950, perusahaan ini beroperasi di bawah PT Petra Food yang bekerja sama dengan Procter & Gamble untuk pasar dunia, yang juga mengelola Ceres dan Delfi.
Perusahaan ini berkantor pusat di Indonesia. Slogannya "Santai belum lengkap tanpa Silver Queen", ditujukan kepada konsumen mayoritas penggemar cokelat, yaitu kalangan remaja. Dengan tujuan konsumen remaja yang sedang jatuh cinta, Silverquuen mampu menjadi icon coklat remaja Indonesia.
Silverqueen Awalnya diproduksi oleh NV Ceres yang berasal dari Garut yang dimiliki oleh orang Belanda, tapi kemudian berpindah tangan ke tangan pemuda asal Burma (Myanmar) bernama Ming Chee Chuang.
Ming Chee Chuang adalah pemuda asal Burma keturunan Tionghoa yang mendapat kesempatan untuk mengambil alih NV Ceres.
Berikut ini beberapa produk Cokelat dari Silverqueen :
-
Silver Queen Cashew Milk Chocolate (warna biru).
-
Silverqueen Cashew White Chocolate (warna putih).
-
Silverqueen Cashew Milk Chocolate (warna merah).
-
Silverqueen Almond Milk Chocolate (warna merah jambu).
-
Silverqueen Cashew Dark Chocolate (warna hitam).