News . 17/11/2023, 07:46 WIB
Jakarta,Radarpena.co.id - Nyamuk Culex Tritaeniorhynchus adalah nyamuk yang membawa dan menyebarkan virus Japanese Encephalitis (JE) yang dapat menyebabkan radang otak.
Penularan virus ini sebenarnya hanya terjadi antara babi dan burung air/rawa saja tapi manusia dapat tertular virus JE lewat gigitan dari nyamuk Culex yang terinfeksi.
Penularan virus JE dapat terjadi sepanjang tahun, namun sering meningkat selama musim hujan dan masa pra-panen di daerah budidaya padi seperti persawahan dan irigasi.
Lalu, seperti apa gejala Japanese Encephalitis dan cara mengobatinya?
BACA JUGA:
Dirangkum dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebagian besar orang yang terinfeksi virus JE tidak bergejala atau gejala tidak spesifik menyerupai flu.
Tanda dan gejala penyakit radang otak biasanya muncul antara 4-14 hari setelah gigitan nyamuk (masa inkubasi) dengan gejala utama berupa:
Sementara gejala awal radang otak JE pada anak antara lain:
JE bisa menyebabkan kematian. Angka kematian ini lebih tinggi pada anak, terutama anak berusia kurang dari 10 tahun.
Bila anak berhasil sembuh dari JE maka biasanya mengalami gejala sisa, antara lain:
Hingga saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan JE.
Tapi, setidaknya ada obat yang dapat mengurangi gejala untuk mencegah perburukan kasus.
Karena itu, pencegahan, seperti pemberian vaksin dan menghindari gigitan nyamuk amat penting untuk dilakukan.
Oleh karena itu, pentingnya melakukan vaksinasi untuk mengurangi tingkat kematian pada penyakit tersebut.
Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan:
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com