Health . 17/11/2023, 16:00 WIB
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kutu busuk, juga dikenal sebagai kutu daun dan biasanya ditemukan di lingkungan yang hangat dan lembab.
Mereka adalah hama yang dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan karena kemampuannya untuk menyebabkan iritasi kulit, masalah pernapasan, dan kerugian ekonomi.
Dalam artikel Radarpena hari ini, kita akan menggali lebih jauh tentang bahaya kutu busuk dan bagaimana cara menghadapinya.
Sebagai bentuk pencegahan, Anda dapat melakukan pemeriksaan secara berkala serta menjadwalkan kegiatan bersih-bersih rutin agar rumah terhindar dari serangga ini.
BACA JUGA:
Lantas apa saja tanda-tanda yang dapat dikenali sebagai sarang kutu busuk? Simak daftarnya di bawah ini :
Gigitan kutu busuk umumnya baru akan terasa setelah dua hingga tiga hari berikutnya. Efek yang paling mudah diidentifikasi yaitu rasa gatal berlebihan sehingga seseorang yang terkena gigitan akan berkeinginan untuk terus menggaruk. Ciri-cirinya yaitu timbul benjolan kecil berwarna merah yang diikuti rasa gatal pada kulit area leher, tangan, dan kaki.
Kutu busuk bukan hanya sekadar menganggu, tetapi juga dapat menjadi vektor penyakit. Meskipun jarang, mereka dapat menyebabkan infeksi bakteri dan virus pada tubuh manusia.
Beberapa penyakit yang dikaitkan dengan kutu busuk termasuk penyakit Lyme, tularemia, dan virus West Nile. Oleh karena itu, mencegah dan mengendalikan infestasi kutu busuk menjadi sangat penting.
Selain menggigit dan mengisap darah, kutu busuk juga mengeluarkan zat kimia yang disebut histamin saat mereka menggigit manusia.
Histamin ini dapat menyebabkan radang saluran pernapasan pada orang yang peka, seperti asma. Gejala yang dilaporkan meliputi bersin, batuk, hidung tersumbat, ruam kulit, dan kesulitan bernapas.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com