Sedangkan khusyuk sendiri tidak dinilai dari ayat-ayat yang diucapkan dalam shalat.
Buya Yahya menggambarkan kekhusyukan sebagai perenungan dan pendalaman makna dari ayat yang kita baca.
BACA JUGA:
- Doa dan Tata Cara Shalat Meminta Hujan, Cara Ampuh Menghadirkan Rahmat Allah
- Shalat Jenazah: Definisi, Tujuan, Jenis, serta Tahapan-tahapannya
"Seumpama bacaan shalatnya tentang neraka, tapi malah ingatnya surga, itu namanya tidak khusyuk,“ ujar Buya Yahya.
Namun Buya Yahya menjelaskan, seseorang yang memejamkan mata saat melaksanakan shalat seringkali memikirkan hal-hal di luar shalatnya.
Makna Khusyuk Saat Shalat
Seperti yang dijelaskan Buya Yahya dalam video YouTube yang diunggah Al Bahjah TV, sebelum membahas hukum menutup mata saat shalat, umat Islam harus terlebih dahulu memahami makna khusyuk yang sebenarnya.
"Khusyuk tidak ada urusannya dengan mata. Khusyuk disini tidak ada urusannya dengan mata," tegas Buya Yahya seperti dikutip dari video YouTube Al Bahjah TV berjudul Hukum Sholat Sambil Menutup Mata - Buya Yahya Menjawab.
Selama ini banyak orang yang menganggap kalau shalatnya sangat khusyuk, artinya hatinya benar-benar tenteram.
BACA JUGA:
- Tata Cara Shalat Sunnah Sebelum Subuh dan Keutamaannya
- Bacaan Niat Shalat Dhuha Arab, Latin, dan Terjemahan Serta Manfaat Bagi yang Mengamalkannya
Namun yang dimaksud dengan khidmat menurut para ulama yang diriwayatkan Buya Yahya adalah hati dan pikiran menurut bacaan dalam doa.
"Ga ada hubungannya dengan pejam mata dan buka mata. Khusyuk itu Anda tidak keluar dari apa yang Anda baca. Merenungi bacaan-bacaan yang kita baca dalam shalat, itu khusyuk," Ucapnya.
Menurutnya, ketika seseorang memejamkan mata saat shalat, maka ia juga sulit mencapai ketaqwaan.
Karena hal tersebut dapat membuat seseorang membayangkan sesuatu yang lebih luas di kepalanya.
Bolehkah Memejamkan Mata Supaya Lebih Khusyuk?