Barikade yang dimaksud Andi Widjajanto adalah dinasti abuse of power yang dilakukan oleh keluarga presiden. "Baik presidennya, paman, anak, adik. Kita merasa ada itu," imbuhnya.
BACA JUGA:
- Masuk Tahun Politik, Jokowi: Akhir-Akhir Ini yang Kita Lihat Terlalu Banyak Dramanya
- Denny Siregar Ungkap Hal Mengerikan yang akan Dirasakan Jokowi Setelah Tidak Lagi Berkuasa
Media Jerman Handelsblatt yang mengkritik Jokowi Gibran Abschied von der Demokratie - Selamat Tinggal Demokrasi-fin - Handelsblatt -
Agar hal itu normal dan tidak terjadi peristiwa seperti tahun 1997 atau 1998, barikadenya harus diangkat. Yang bisa mengangkat barikade tersebut adalah presiden Jokowi.
"Sederhana kok. Kembali ke koridor demokrasi. Stop abuse of power dengan menggunakan hukum," lanjutnya.
Andi Widjajanto menegaskan sesuatu yang legal harus legitimate. Sesuatu yang legal harus benar secara etika. Dia juga meminta stop memobilisasi aparat.
Negara harus memberikan kesempatan yang sama kepada semua partai, semua pasangan, semua caleg untuk berkompetisi pada Pemilu 2024 mendatang secara fair.
BACA JUGA:
- Kata Jokowi, Pemilu Itu Harusnya Bikin Rakyat Gembira, Jangan Justru Bikin Keresahan
- Jokowi Puji Golkar, Sukses Lakukan Kaderisasi dan Regenerasi
Andi Widjajanto juga menyentil Jokowi yang menyebut situasi politik di tanah air banyak drama politik. Presiden menggunakan kalimat drakor atau sinetron.
"Pada acara di Golkar, Pak Jokowi mengatakan jangan lagi ada drama-drama politik. Ini bisa reda kalau sutradara dan produsernya main normal. Mbah politik di Indonesia, siapapun orangnya itu pasti presiden. Kalau dia bergerak ke kanan politiknya akan terasa. Kalau Pak Jokowi bilang drama, ya sudah bapak itu sutradara. Bapak itu produser. Ya hentikan drama-drama yang tidak bapak inginkan supaya tidak mengganggu demokrasi," tegas Andi Widjajanto.
Sebagai presiden, kata Andi Widjajanto, Jokowi memiliki data yang sangat lengkap. Jokowi tahu persis semua skenario dan risiko yang kemungkinan akan terjadi.
"Saya sebagai mantan gubernur Lemhanas, menkopolhukam, Mensesneg pernah memberikan kajian-kajian. Termasuk risiko-risiko yang kemungkinan bisa terjadi. Semua sudah disampaikan. Beliau tahu persis. Datanya lengkap. Nah sekarang harapannya Pak Jokowi kembali ke komitmen yang dulu menjadikan dia presiden tahun 2014," jelas Andi Widjajanto.
BACA JUGA:
- Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Cukup Baik Jika Dibandingkan SBY
- Menantu Jokowi Wali Kota Medan Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran: Saya Ikut Relawan
Jokowi: Jelang Tahun Politik Banyak Sekali Drama
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai menjelang tahun politik banyak sekali drama yang muncul di Tanah Air.
Dia pun meminta dalam demokrasi yang harus dibangun saat memasuki tahun politik adalah menampilkan pertarungan gagasan, bukan perasaan.