FIN.CO.ID - Dalam rangkaian Pertemuan Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF), Menko Airlangga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Nishimura Yasutoshi, Minister of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang pada Selasa (14/11/2023).
Pertemuan berlangsung hangat dan konstruktif, membicarakan ekplorasi peluang-peluang kerja sama di berbagai sektor seperti Energi Terbarukan, Teknologi, Infrastruktur, Perikanan, dan progres perundingan dalam IPEF.
Mengawali pertemuan, Menteri Nishimura menyampaikan keinginan yang kuat untuk segera menyelesaikan seluruh pilar IPEF secara substansi yang diharapkan dapat memperkuat sektor industri, mempercepat proses transisi energi sesuai inisiatif AZEC, dan keinginan Jepang untuk memperkuat kerja sama dengan seluruh negara ASEAN melalui IPEF.
Jepang telah mendapatkan persetujuan kabinet untuk mengalokasikan sekitar USD 1 Miliar melalui proyek-proyek konkrit pada IPEF.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama staf saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri METI Jepang beserta staf--ekon.go.id
“Kami menantikan kerja sama dengan Jepang di Pilar 2, Pilar 3, dan Pilar 4 IPEF” tegas Menko Airlangga menanggapi Menteri Nishimura.
BACA JUGA:
- Tumbuhkan Perekonomian Indonesia, Menko Airlangga Dorong Industri Baja dan Besi Terapkan Prinsip Berkelanjutan
- Jamin Ketahanan Ekonomi Asia, Menko Airlangga: Infrastruktur dan Konektivitas ASEAN Segera Terwujud
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Pilar 1 IPEF belum sesuai target penyelesaian karena terdapat sejumlah isu di beberapa Chapter yang memerlukan pembahasan lebih lanjut. Salah satu fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah Critical Mineral.
“Presiden Joko Widodo telah menyuarakan pentingnya penguatan rantai pasok Critical Mineral, pada saat pertemuan bilateral dengan Presdien AS Joe Biden” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Lebih lanjut Menko Airlangga mengungkapkan pentingnya pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicles/ EV) mengingat 90% kendaraan Indonesia merupakan produk Jepang dan berharap pelaku usaha Jepang dapat kerja sama mempercepat pengembangan EV di Indonesia. Menko Airlangga juga mengajak Jepang untuk bekerja sama pada proyek energi bersih.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk Energi Baru Terbarukan, termasuk solar panel energy, dan geothermal energy, kami mengajak Jepang berinvestasi pada sektor tersebut,” ajak Menko Airlangga.
BACA JUGA:
- Menko Airlangga: Kerja Sama Jadi Kata Kunci Pencapaian Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam Menopang Perekonomian Nasional
- Di Depan Presiden JICA, Airlangga Sebut Pemerintah Indonesia Dukung Keberlanjutan Proyek MRT
Pada pembahasan terkait digitalisasi, Jepang sangat membuka diri untuk berdiskusi mendalam terkait isu-isu digital yang menjadi fokus utama Indonesia dan berharap digitalisasi dapat membantu pengembangan industri UMKM di Indonesia.
Menko Airlangga menyampaikan besarnya potensi semi-konduktor di Indonesia sebagai penghasil Silica yang menjadi bahan baku semi-konduktor yang dibutuhkan dunia.
“Indonesia ingin menjadi penyedia kebutuhan semi-konduktor dunia sebagai alternatif pasar selain China,” tegas Menko Airlangga.