BEKASI - Agar kualitas pendidikan di Kota Bekasi terukur baik dan berjalan kondusif. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Rudy Heryansyah meminta Dinas Pendidikan agar menempatkan kepala sekolah yang memiliki basic leadership yang baik.
“Kepala sekolah itu harus yanh punya leadership yang bagus karenanya sebagai regulator, Disdik harus menimbang-nimbang dahulu. Jadi harusnya assessment Kepsek jangan hanya dengan pertimbangan like and dislike,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Menurut Rudy, saat ini dunia Pendidikan di Kota Bekasi masih menghadapi berbagai tantangan. Selain adanya kekurangan tenaga pengajar, persoalan lain seperti sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) juga harus terus berinovasi ke arah yang lebih baik.
Kepala sekolah, kata dia, harus punya visi, misi, dan strategi yang jelas untuk memajukan sekolahnya. Dia juga harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan semua pihak, baik internal maupun eksternal sekolah.
“Yang terpenting, dia harus bisa memberi contoh yang baik kepada para guru dan siswa," ujar Rudy saat ditemui wartawan di gedung DPRD Kota Bekasi belum lama ini.
Politisi PDI P ini menambahkan, dalam menentukan kepala sekolah, Disdik harus melakukan assessment yang objektif dan transparan, tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ‘titipan’, latar belakang, atau kedekatan.
"Kami juga sebagai wakil rakyat ingin ikut mengawasi dan memberi masukan kepada Disdik dalam hal ini. Kami ingin ada sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bekasi," tuturnya.
Harapannya dengan kepala sekolah yang berkompeten dan mempunyai leadership yang unggul maka dapat menjadikan sekolah yang dipimpinnya mencetak generasi yang hebat. Ibarat kepala sekolah sebagai input yang baik, kata dia, maka siswa yang lulus sekolah tersebut adalah output dari kepemimpinan seorang kepala sekolah itu juga.
“Kalau perlu digeser saja kepala sekolah yang tidak kompeten dalam memimpin di sekolahnya,” ujar dia lagi.
Rudy juga menekankan agar kepala sekolah membangun komunikasi yang selaras dengan pihak komite sekolah. Dalam hal ini, kata dia, komite sekolah dinilai sebagai key maker, yaitu sarana penyambung antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.
“Tidak boleh ada kepala sekolah yang gaya leadership-nya arogan. Harus ada kebersamaan antara kepala sekolah dengan pihak lain yang terkait,” pungkasnya.