- Bakal Jadi Mentan Kabinet Jokowi, AHY Kasih Kode Seperti Ini
- Sah, Jenderal Dudung Abdurachman Bukan Lagi KSAD, Penggantinya Jenderal Agus Subiyanto, Ini Profilnya
Amran Sulaiman dilantik sebagai Mentan menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri awal bulan ini.
Sebelumnya, Amran pernah juga menjabat sebagai Mentan pada Kabinet Kerja di bawah pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama sejak 2014 hingga 2019.
Hadir dalam pelantikan ini, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
BACA JUGA:
- Penangkapan Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo oleh KPK Direspon Jokowi Seperti Ini
- KPK Tahan Sekjen Kementan Kasdi Subagyo, Syahrul Yasin Limpo dan Muhammad Hatta Tunggu Giliran
Profil Singkat Amran Sulaiman
Amran sulaiman--fajar.co.id
Andi Amran Sulaiman lahir pada 27 April 1968 di Bone Sulawesi Selatan. Amran Sulaiman adalah seorang pengusaha Indonesia yang pernah menjabat Menteri Pertanian dari 27 Oktober 2014 hingga 23 Oktober 2019. Kemudian diangakat kembali sejak 25 Oktober 2023.
Sebelum menjadi menteri, ia adalah pemimpin Tiran Group, sebuah perusahaan konglomerat yang bermarkas di Makassar ini sebagian besar beroperasi di Indonesia Timur menjadikannya menteri terkaya yang diangkat ke kabinet baru.
Andi Arman Sulaimn, pendidikan dan sebagian besar karirnya berkisar pada bidang pertanian, dan ia tercatat sebagai dosen ilmu pertanian di Universitas Hasanuddin yang dikelola pemerintah.
Andi Amran Sulaiman merupakan anak ketiga dari dua belas bersaudara dari ayah Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta, seorang veteran, dan ibu Andi Nurhadi Petta Bau.
Ketika ia lahir di Bone, ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di daerah tetangga, Barru, di mana ia tinggal selama 7 tahun dan pertama kali bersekolah di sekolah dasar.
Kemudian, ia kembali ke Bone dan menyelesaikan pendidikan dasar 12 tahun pertamanya, lulus dari sekolah menengah atas negeri di Lappariaja pada tahun 1989.
Setelah menyelesaikan studi dasarnya, Amran belajar ilmu pertanian di Universitas Hasanuddin Makassar, dimulai pada tahun 1988 dan memperoleh gelar sarjana pada tahun 1993. Ia melanjutkan untuk memperoleh gelar master dan pascasarjana dari universitas yang sama masing-masing pada tahun 2003 dan 2012, semuanya pada subjek yang sama.
Ia lulus dengan IPK maksimal, dan mematenkan berbagai penemuan yang mencakup pengendalian hama. Saat ini ia memegang 5 hak paten, selain tercatat sebagai dosen di Hasanuddin. (*)