FIN.CO.ID- Seorang Tiktoker asal Medan Sumatera Utara (Sumur) Fikri Murtadha (28) ditangkap polisi lantara diduga menghina agama Kristen saat live streaming di media sosial.
Lewat videonya, Fikri Murtadha menyamakan tiang salib umat Kristen dengan tiang PLN. Dia bilang bahwa umat Kristen harua sadar diri.
"Karena Tuhan yang kalian sembah itu, yang digantung, bagi umat Katolik dia digantung, kalau Protestan dia tidak digantung. Bagi kalian yang masih menyembah itu, tolong pulang nanti setelah kalian toba" tutur Fikri.
"Tolong pulangkan nanti tiang itu nanti ke PLN. Biar ada untuk gantung travo sama kabel. Berubah lah gereja kalian itu jadi masjid," demikian kata dia.
BACA JUGA:
- Digeruduk Netizen, TikToker Oklin Fia Hapus Video Makan Es Krim
- Polisi Tangkap TikToker Popo Barbie yang Viral Masturbasi dengan Patung
Video pernyataan Fikri itu tersebar di media sosial. Pria berbadan gemuk itu akhirnya ditangkap Polisi.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa membenarkan Fikri ditangkap pada Sabtu kemarin.
Pelaku ditangkap di Jalan Pengabdian, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
"Dia ditangkap pada Sabtu 21 Oktober 2023 sekira pukul 10.00 WIB. Ia diduga menista agama tertentu," kata Fathir, Minggu 22 Oktober 2023.
Sementara ini, Fikri sedang jalani pemeriksaan. Dia terancam dikenai UU IT.
"Untuk sementara, ia dikenakan pasal 45 A (2) jo 28 (2) UU ITE jo pasal 156 A KUHPidana," katanya.
BACA JUGA:
- Kasus Penistaan Agama Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Masih Diproses Bareskrim Polri
- Pemerhati Sosial Anggap Apa yang Dialami Ade Armando Karena Mulutnya yang Selalu Menista Agama
Kisah Wanita Tionghoa di Medan Belajar Alquran Tapi Dianggap Menista Agama
Alquran diletakan sesajehan-Viral-
Bicara kasus penista Agama di Medan, belum lama ini juga ada kasus yang menarik yang dilakukan oleh wanita Tionghoa bernama Yuli. Dia viral di media sosial usai meletakkan Alquran di sesajen ajaran Tionghoa. Dia lalu dianggap telah melakukan penistaan agama.
Sebab Alquran kitab suci umat Islam tidak pantas disandingkan dengan patung dan sesajen. Sementara dalam ajaran Tionghoa patung dan sesajean itu disebut Pekong atau tempat suci.