Health . 18/10/2023, 13:00 WIB
Sangat penting untuk mendapatkan pertolongan medis untuk pneumonia jika Anda termasuk dalam kelompok risiko tinggi, termasuk orang dewasa di atas usia 65 tahun, anak-anak berusia dua tahun atau lebih muda, orang dengan kondisi kesehatan penyerta atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bagi beberapa individu yang rentan, pneumonia dapat dengan cepat menjadi kondisi yang mengancam jiwa.
Bagaimana Pneumonia Didiagnosis?
Terkadang pneumonia sulit didiagnosis karena gejalanya sangat bervariasi, dan sering kali sangat mirip dengan gejala yang terlihat pada pilek atau influenza.
Untuk mendiagnosis pneumonia, dan mencoba mengidentifikasi kuman penyebab penyakit, dokter Anda akan menanyakan pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan menjalankan beberapa tes.
1. Riwayat kesehatan
Dokter Anda akan menanyakan pertanyaan tentang tanda dan gejala Anda, serta bagaimana dan kapan gejala tersebut dimulai. Untuk membantu mengetahui apakah infeksi Anda disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, Anda mungkin akan ditanyai beberapa pertanyaan tentang kemungkinan paparan, seperti:
2. Pemeriksaan fisik
Dokter Anda akan mendengarkan paru-paru Anda dengan stetoskop. Jika Anda menderita pneumonia, paru-paru Anda mungkin mengeluarkan suara berderak, menggelegak, dan bergemuruh saat Anda menarik napas.
3. Tes Diagnostik
Jika dokter mencurigai Anda menderita pneumonia, mereka mungkin akan merekomendasikan beberapa tes untuk memastikan diagnosis dan mempelajari lebih lanjut tentang infeksi Anda. Ini mungkin termasuk:
Jika Anda dianggap pasien berisiko tinggi karena usia dan kesehatan Anda secara keseluruhan, atau jika Anda dirawat di rumah sakit, dokter mungkin ingin melakukan beberapa tes tambahan, termasuk:
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com