Kisah Menjual Teh Botol Sosro Di Pasaran Hingga Menjadi Merek Besar Di Indonesia

fin.co.id - 12/10/2023, 22:00 WIB

Kisah Menjual Teh Botol Sosro Di Pasaran Hingga Menjadi Merek Besar Di Indonesia

ilustrasi teh botol sosro

Pada tahun 1981,  PT Sinar Sosro sukses besar dengan membagikan pendingin  roda kepada para pedagang di  ITC Cempaka Mas di Pasar Senen.  

Teh Botol yang dingin dan menyegarkan nampaknya menarik minat pembeli, terutama di tengah panasnya udara kota Jakarta.

Di sisi lain, produsen teh botol Sosro juga menjalin hubungan yang baik dan erat sehingga menghasilkan keuntungan yang besar bagi para pedagang dan pedagang kaki lima yang pada saat itu teh botol masih dianggap aneh di toko-toko besar.

 

Rantai distribusi dan sistem penjualan PT Sinar Sosro yang baik dan terorganisir membuat pendistribusian teh botol Sosro tersebar ke daerah dan kota di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1984, Sosro mampu menjual hingga 960.000 botol teh per bulan. Sosro pun berhasil menguasai 80 persen pasar  minuman serupa, meski dikepung merek lain yang dikuasai perusahaan Coca-Cola dan Pepsi.

Sosro juga mampu memperoleh pengaruh di berbagai bisnis makanan cepat saji. Ketika PT Rekso Nasional Food milik keluarga Sosrodjojo membeli hak kepemilikan McDonald Indonesia pada tahun 2009.

Keuntungan Sosro pada tahun 2008 sebesar Rp 1,8 triliun,  Hingga saat ini PT Sinar Sosroa dikelola oleh generasi ketiga dari keluarga Sosrodjojo.

Aset perusahaan  mencapai puluhan miliar, Dan hingga saat ini hanya keturunan Sosrodjojo yang mengelola perusahaan tersebut yaitu Soetjipto Sosrodjojo bersama anak-anaknya dan Soegihato Sosrodjojo bersama istri dan anaknya.

Soegiharto, Soemarsono dan Surjanto mendemonstrasikan cara meracik teh yang benar agar rasanya enak.

Saat itu Surjanto yang baru pulang sekolah di Jerman langsung membebankan pendistribusian paket Teh Cap Botoli ke pasar dan pusat kerja.

Pada tahun 1953, setelah mengemudi dan memutar lagu, mereka menggunakan pengeras suara untuk mengundang tamu dan membagikan teh gratis.

Di sana mereka mendemonstrasikan proses pencampuran teh dengan benar Namun, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencampur dan membuat teh.

Kali ini dianggap cukup lama. Sehingga masyarakat mempunyai kesempatan untuk melepaskan usaha teh yang dirintis keluarga Sosrodojojo.**

Admin
Penulis