Netizen pun mengaitkan video-video hinaan Rizieq Shihab tersebut usai Cak Imin datang ke Petamburan.
Cak Imin dan Anies Baswedan datang ke sana untuk menghadiri pernikahan putri Rizieq Shihab.
Diketahui, saat ini Cak Imin adalah cawapres yang mendampingi capres Anies Baswedan. Mereka tergabung dalam koalisi perubahan.
Dalam koalisi tersebut, pasangan Anies-Cak Imin didukung tiga parpol. Yaitu NasDem, PKB dan PKS.
Cak Imin cium tangan dan dicium kening saat menghadiri pernikahan putri Rizieq Shihab pada 27 September 2023 lalu di Petamburan Jakarta.-fin/diolah-Twitter
Klarifikasi Cak Imin Terkait Isu yang Beredar
Terkait hal itu, Cak Imin menegaskan pertemuannya Rizieq Shihab tidak ada kaitannya dengan dukungan politik.
"Saya datang hanya menjadi saksi nikah," tegas Cak Imin di Tugu Proklamasi, Jakarta, pada Minggu, 1 Oktober 2023. Menurut Cak Imin, dirinya diundang untuk menjadi saksi nikah putri Rizieq Shihab.
"Saya ke Habib Rizieq karena diundang untuk jadi saksi. Tetapi yang paling penting adalah sekeras-keras perbedaan pandangan, saya mengajak semuanya untuk berdiri sejajar. Tidak ada yang menafikan satu dengan yang lain," papar Cak Imin.
PKB, lanjutnya, merupakan parpol yang konsisten menjadikan nilai Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar.
"PKB konsisten. Tidak boleh ada ekstrem kiri, ekstrem kanan. Semua kita tarik yang dari kanan ke tengah, yang dari kiri ke tengah. Itulah Pancasila," papar Cak Imin.
BACA JUGA:
- Cak Imin Mengaku Tidak Bahas Politik dengan Habib Rizieq: Hanya Jadi Saksi Nikah
- Alasan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Hadir di Pernikahan Putri Habib Rizieq: Amalkan Sila Ketiga Pancasila
NU Tidak Akan Berdamai dengan Penentang Dasar Negara
Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan pernah berdamai dengan siapapun atau kelompok yang menentang dasar negara. Yaitu NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
"Ketika ulama-ulama kita mengatakan bahwa NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bersendikan Bhineka Tunggal Ika ini final, final, final! Kita tidak boleh melirik apapun selain itu!" tegas Gus Yahya di Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 29 September 2023 lalu.
Warga NU, kata Gus Yahya, tidak boleh berkhianat dari baiat yang telah diucapkan. Saat ini, baiat warga NU akan dinilai oleh sejarah.