Pendaki Gunung Arjuno - Seorang pendaki asal Sumatera Utara (Sumut) ditemukan meninggal di Gunung Arjuno, Jawa Timur pada Minggu, 20 Agustus 2023.
Akibat peristiwa tersebut jalur pendakian Gunung Arjuno melalui Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, akhirnya ditutup.
Kepala Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan penutupan pendakian jalur Sumber Brantas dilakukan hanya untuk sementara.
Penutupan dilakukan untuk mempermudah proses pengumpulan data pihak kepolisian.
"Untuk pendakian dari Sumber Brantas, ditutup sementara pasca-kejadian adanya mahasiswa meninggal dunia. Penutupan dilakukan untuk mempermudah proses pengumpulan data," katanya, Senin, 21 Agustus 2023.
Dia menjelaskan, penutupan akses pendakian ke kawasan Gunung Arjuno melalui Sumber Brantas tersebut dilakukan kurang lebih selama satu minggu.
BACA JUGA:
- Via Suwanting Telah Dibuka, Ini 5 Jalur Mendaki Gunung Merbabu dan Tata Tertib Pendakian
- Ini Penyebab Tewasnya Pendaki Gunung Rinjani saat Menuju Danau Segara Anak
Nantinya, akan dilakukan evaluasi ulang sebelum jalur tersebut kembali dibuka untuk para pendaki.
Menurut dia keterangan dari sejumlah saksi mata, korban meninggal dunia berinisal YK asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara tersebut melakukan pendakian pada Jumat (18/8) bersama sejumlah rekannya.
Ada tujuh orang yang tergabung pada rombongan tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang diterima, YK terlihat sakit sehingga tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak.
YK ditemani seorang rekannya di Pos 2 Batu Besar, pada jalur Sumber Brantas.
"Untuk kronologi detil, kami tidak bisa menyimpulkan, hanya berdasar keterangan saja," katanya.
Sebelumnya pada hari Minggu (20/8), seorang pendaki yang merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya, berusia 21 tahun ditemukan meninggal dunia di kawasan Gunung Arjuno.
BACA JUGA:
- 6 Pendaki Nyalakan Bom Asap di Gunung Gede Pangrango Dilarang Mendaki Selama 3 Tahun
- Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup, Ada Longsor dan Retakan di Bibir Kawah Gunung Gede
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menduga korban mengalami hipotermia.