Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup, Ada Longsor dan Retakan di Bibir Kawah Gunung Gede

Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup, Ada Longsor dan Retakan di Bibir Kawah Gunung Gede

Puncak Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Cianjur, Jawa Barat, memperpanjang penutupan pendakian. 

Penutupan pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan. 

Alasan penutupan Gunung Gede Pangrango karena setelah gempa bumi terjadi longsoran di jalur pendakian dan retakan di bibir kawah Gunung Gede.

BACA JUGA:Bikin Ngakak, Sempat Dikira Tewas di Pinggir Jalan, Ternyata Pria di Bekasi Ini Pingsan Akibat Mabuk Berat

Humas BBTNGGP Agus Deni mengatakan, pendakian yang biasanya dibuka saat malam pergantian tahun belum bisa dilakukan. 

Hal tersebut sebagai upaya mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan meski getaran gempa susulan semakin menurun.

"Penutupan bukan karena pemulihan ekosistem yang rutin dilakukan setiap tahunnya, tapi karena dampak gempa bumi di kawasan Gunung Gede-Pangrango menyebabkan adanya retakan di bibir atau geger kawah, sehingga malam pergantian tahun pendakian masih ditutup," katanya.

Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan tim gabungan Masyarakat Mitra Polhut, Volunteer Montana, hingga Gede Pangrango Operation di jalur pendakian dan kawasan puncak Gunung Gede, ditemukan di jalur pendakian via Cibodas terdapat dua titik longsoran di sekitaran Cisalada, dengan lebar 10 meter dan panjang 10 meter.

BACA JUGA:Alami Hipotermia, Pendaki Tewas di Gunung Bawakarang, Begini Kronologinya

Sedangkan di jalur pendakian via Gunung Putri, ditemukan retakan sepanjang 7 meter di blok Romusa dan longsoran dengan lebar 8 meter serta tinggi 3 meter di blok Tanah Merah, termasuk tembok di shelter air panas serta sarana prasarana pintu gerbang di pos 1 roboh.

"Getaran gempa masih terjadi meski intensitas-nya sudah rendah, namun untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dapat menimpa pendaki, ditambah penanganan pasca gempa belum dilakukan, penutupan diperpanjang hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan," kata Agus Deni.

Sebelumnya gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) menyebabkan 56 ribu rumah rusak berat, 605 orang meninggal dunia dan 114 ribu lebih jiwa mengungsi, gempa juga menyebabkan longsor dan retakan di bibir kawan Gunung Gede.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: