Bareskrim Polri Geledah Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang, Cari Bukti Tambahan untuk Lengkapi Berkas

fin.co.id - 04/08/2023, 19:19 WIB

Bareskrim Polri Geledah Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang, Cari Bukti Tambahan untuk Lengkapi Berkas

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang saat ditemui di lahan sawah milik Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (28/7/2023).

Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang -  Penyidik Dittipidum Bareskrim Polri menggeledah Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu setelah Panji Gumilang ditetapkan menjadi tersangka penistaan agama. 

Penggeledahan Ponpes Al Zaytun tersebut untuk mencari alat bukti tambahan dalam rangka melengkapi berkas perkara Panji Gumilang.

"Perkembangan hari ini penyidik melaksanakan penggeledahan di Indramayu. Hal ini untuk melengkapi berkas perkara dan mencari alat bukti lainnya," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, Jumat 4 Agustus 2023.

Penggeledahan dipimpin oleh Kasubdit I Dittipidum Bareskrim Polri melibatkan tim penyidik dari Bareskrim Polri, Inafis, dan di-backup oleh Polda Jawa Barat serta Polres Indramayu.

"Saat ini masih dalam pelaksanaan, seperti laporan yang disampaikan Kasubdit I yang memimpin di sana mulai pukul 14.00 WIB kami laksanakan penggeledahan," kata Djuhandhani.

Mantan Wadirkrimum Polda Jawa Tengah itu mengemukakan bahwa polisi menggeledah Al Zaytun karena TKP dugaan tindak pidana penistaan agama terjadi di Ponpes Al Zaytun seperti video yang beredar di tengah masyarakat.

BACA JUGA:

Selain penggeledahan, penyidik juga melakukan pengecekan kembali tempat kejadian perkara.

"Semoga dengan penggeledahan ini kami mendapatkan alat-alat bukti lainnya guna kepentingan penyidikan," ujar Djuhandhani.

Terkait dengan alat bukti yang sudah disita oleh penyidik sebelumnya berupa alat bukti yang diserahkan oleh pelapor seperti video, tangkapan layar, dan beberapa foto, termasuk menyita akun yang digunakan oleh Ponpes Al Zaytun untuk mengunggah video.

Penyidik telah menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka dugaan penistaan agama pada tanggal 1 Agustus, kemudian menahan yang bersangkutan selama 20 hari ke depan mulai 2 Agustus.

Terkait dengan permohonan penangguhan penahanan, Djuhandhani mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima surat permohonan tersebut. 

Akan tetapi, pihaknya memutuskan tetap melakukan penahanan terhadap Panji Gumilang sesuai dengan alasan subjektif penyidik, yakni ancaman hukuman lebih dari 5 tahun, tersangka tidak kooperatif, dikhawatirkan melarikan diri, dan menghilangkan barang bukti.

BACA JUGA:

"Benar itu adalah hak-hak dari tersangka mengajukan permohonan penahanan. Namun, penyidik dengan pertimbangkan yang kemarin disampaikan kami tetap lakukan penahanan. Surat bukan ditolak, melainkan tetap melaksanakan sesuai dengan keyakinan penyidik," kata Djuhandhani.

Admin
Penulis