Catatan Dahlan Iskan . 30/07/2023, 06:00 WIB
Sebagian perabot diangkut ke Gombong, sebagian diberikan kepada tetangga yang mau. Pada tahun 1967 banjir bandang melanda, air setinggi pinggang orang dewasa. Di tengah malam, waduk Sempor jebol, tidak mampu menampung air hujan yang turun terus-menerus, tujuh hari tujuh malam.
Dua tahun kemudian ibu melahirkan adik perempuan saya pada tahun 1969, dan di tahun 1975, ibu membawa saya dan adik ke Jakarta, menyusul suami dan anak pertamanya yang lebih dulu merantau.
Mohon maaf Bapak, setelah bertemu dengan ibu dan mengkonfirmasi cerita ini, ternyata ada beberapa hal yang perlu saya koreksi sbb:
1. Sekolah Kepandaian Putri (SKP) seharusnya adalah Sekolah Rakyat Perempuan (SRP), ini setingkat SD. Berikutnya ibu melanjutkan ke SMP PGRI dan mengikuti Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) setelah menikah.
2. Ibu memanggil orang tua perempuan bukan dengan sebutan "Simbok" tetapi yang benar adalah " Biyung" Demikian yang perlu saya koreksi. "Rawe-Rawe Rantas, Malang-Malang Putung", ucapan Bung Karno di setiap pidatonya, kembali diserukan ibu dengan penuh semangat. Tak salah jika saya menyimpulkan bahwa ibu adalah seorang "Soekarnois" sejati.b
Masih ada hubunganya dg testyz kamarin Diapit nopo "Kapit" bah..? Spt "sendang kapit pancuran" / mrsV kapit test*$
Judul CHD hari ini berkutat ttg Warisan vs Wasiat. Ternyata dunia sungguh betul2 fatamorgana. Tak selamanya golongan yg berpunya tak berebut warisan harta, kisah CHD ini justru rebutan peruntukannya. Yg merembet pada soal2 sensitif lainnya. Perbedaan utama antara warisan & wasiat adalah dalam cara harta benda atau aset didistribusikan. warisan mengikuti hukum waris yang berlaku, sementara wasiat mengikuti instruksi tertulis yang telah ditetapkan oleh individu sebelum meninggal. Beberapa negara mungkin memperbolehkan kombinasi dari keduanya, tetapi peraturan hukumnya berbeda-beda di setiap yurisdiksi. Yang lebih menentukan adalah bila anda mengikuti peraturan Yang Maha Kuasa. Wallahu A'lam
Pancuran tanpo sendang, Prostat.
Inilah istilah yang dipakai untuk menyebut jumlah anak dalam keluarga versi Bahasa Jawa. Anak tunggal laki-laki: Ontang anting. Anak tunggal perempuan: unting-unting. Dua laki-laki: uger-uger lawang. Dua perempuan: kembang sepasang. Kembar laki-laki dan perempuan: kendhana-kendhini. Kembar perempuan-laki-laki: kendhini-kendhana. Tiga laki-laki semua: cukit dulit. Tiga perempuan semua: gotong mayit. Tiga dengan komposisi laki-laki, wanita, laki-laki: sendhang kapit pancuran. Tiga dengan komposisi wanita, laki-laki, wanita: pancuran kapit sendhang. Empat anak laki-laki semua: saka panggung. Empat perempuan semua: sarimpi. Lima laki-laki semua: pandhawa. Lima perempuan semua: pancagati. Betapa rincinya Bahasa Jawa itu. Lebih simpel bahasa Indonesia.
Wo Ling tidak menikah, makanya cerdas. Masih menyisakan pertanyaan: 1. Apakah cerdasnya karena tidak menikah?, berarti dari anak sampai sebelum nikah harusnya semua anak-anak cerdas. 2. Kenapa tidak menikah?, banyak tentu alasannya. Kemungkinan seperti penjelasan kemarin karena prostat, kelamaan terbang tidak pernah singgah ke "sendang" pada akhirnya malah lupa, ketiduran dan tidak pernah bangun lagi. 3. Atau model kawin tapi tidak menikah. Beda kan antara kawin dengan menikah. Menikah, resmi tercatat di Kantor KUA atau menikah lewat penghulu. Sedang kawin ya cuma rutinitas, pancurannya dimasukan ke sendang. Jadi kecerdasan Wo Ling dari klasifikasi hal yang mana?
Pernah, memang, di tahun 2011 Lee Kuan Yew mengungkapkan keinginannya agar rumah di Jalan Oxley 29 itu dihancurkan (demolished) setelah ia meninggal. Atau tetap dijadikan kediaman bagi keluarga dan keturunannya. Tetapi pada tahun yang sama, Agustus 2011, ia juga pernah menulis bahwa rumah tersebut, juga rumah di Jalan Cluny (sebelah Botanic Garden), dan aset lainnya dibagi rata untuk ketiga anaknya. Lalu mana yang benar. Lee Hsien Yang atau kakaknya yang PM? Hsien Yang memang berseberangan dengan sang kakak. Sebelum pergi ke luar negeri (mungkin di Eropa, entah di negara mana tepatnya) Hsien Yang bergabung dengan partai oposisi, Progress Singapore Party. Sementara partai Hsien Loong, PAP, adalah partai yang dibangun ayahnya dan selalu berkuasa. Adalah wajar kalau Hsien Loong menuduh "wasiat" yang disebut Hsien Yang itu palsu. Lha isteri Hsien Yang, Lim Suet Fern, seorang pengacara sih. Tapi maksud Hsien Yang, juga Lee Wei Ling, agar rumah Oxley dibongkar juga baik: mencegah pengkultusan terhadap ayahnya. Mengkultuskan tokoh memang banyak dampak buruknya. Maka rakyat Tiongkok tak mau mengkultuskan Ketua Mao -- entahlah dengan Xi Jinping setelah meninggal nanti. Tetapi di Anuland, ada partai yang mengkultuskan tokoh. Benar bahwa tokoh tersebut memang berjasa besar, tetapi juga banyak kebijakannya yang salah. Tidak afa manusia yang sempurna.
Soal urusan rumah LKY sudah bertahun-tahun lalu sejak sebelum covid-19. Banyak lagi urusan Singapura akhir2 ini, terkait soal korupsi&skandal. Memang benar negara maju juga dilanda masalah2 yang sama dialami negara kurang maju. Tapi pada akhirnya kemajuan bangsa dan pola berpikir rakyat yang menentukan apakah negara itu akan tetap stabil serta maju, dan saya lihat memang Singapore alan selalu menjadi negara maju di ASEAN, karena pola pikir rakyat bangsa ini, terlepas dari apapun masalah bangsa ini, termasuk soal urusan skandal dan korupsi serta masalah keluarga pejabat. Rakyat di sini sangat jelas terlihat tidak terpengaruh maupun terganggu dengan masalah2 itu, selain menjadi topik di warung kopi ‘hawker centres’ saja, tidak lebih. Semua orang sibuk mengurusi kehidupan sendiri & bekerja bersama untuk kebaikan bangsa. Bicara gosip dan jelek di sana sini tentang pemerintah arau partai, bukan hal besar, tapi biasa saja, semua tahu kejelekan itu tapi rakyat Singapore juga tahu persis kebaikan bangsa ini, kehebatan negeri ini, terlepas dari kejelekan2 itu. Saya menyaksikan dan merasakan sendiri semua itu setelah hidup di sini sejak 2005 dan tidak pulang lagi. - Purnadi Kertonugroho
Waktu baru merdeka miskin sehingga namanya Singapoor, sekarang krn sudah jadi negara kaya harusnya namanya ganti Singarich..
Hari ini Pak Sidhi Wiguna Teh akan menjalani sidang terbuka mempertahankan disertasi doktor tentang fengshui di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung. Kemarin itu Pak DI bilang, eh menulis, akan datang ke Unpar untuk melihat seberapa ilmiah fengshui itu. Tiba-tiba saya kok punya dugaan, kedatangan Pak DI bukan sekadar sebagai pengunjung. Kayaknya kok sebagai penguji dari luar. Mungkinkah? Mungkin saja. Sidang terbuka disertasi itu biasanya menghadirkan 6-7 penguji. Dua-tiga penguji adalah promotor dan co-promotor, dua-tiga penguji guru besar PT bersangkutan, dan seorang penguji dari luar. "Lha tapi Pak DI kan hanya lulusan Aliyah, kuliahnya tidak selesai." kata entah perusuh yang mana itu. Benar, memang. Tapi Pak DI adalah Prof. Dr. HC. Dan pernah menjadi penguji dari luar saat sidang doktor Pak Dhimam Abror di Universitas Padjadjaran dulu. Tapi, waini, katanya Pak DI itu skeptis dengan fengshui je. Justru karena itulah beliau "ketiban sampur" menjadi penguji dari luar.
TIAP ORANG PUNYA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN.. Pak Lee bisa memajukan Singapore, dengan jutaan penduduk. Sekitar tiga atau EMPAT jutaan. Tapi gagal mengharmoniskan anak yang hanya EMPAT orang. ###Saya jadi ingat.. Pernah jadi Ketua RT di Bandung. Penduduknya hanya 32 orang Tapi saya stress, hanya gara-gara urusan sampah RT. Kepentingannya macam-macam. He he..
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com