"Sehingga tidak terangsang sel T untuk infeksi dan sel T untuk kejadian alerginya meningkat," ujar Budi dilansir Antara.
Prof. Budi pun mengingatkan bahwa alergi dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak jika tidak didiagnosa sejak awal dan diberikan tatalaksana yang tepat.
Untuk itu, penting untuk mengetahui apakah anak memiliki bakat alergi atau tidak.
BACA JUGA:
Risiko alergi sendiri akan lebih tinggi apabila terdapat riwayat alergi dalam keluarga. Selain itu, orang tua juga perlu mencermati gejala-gejala alergi pada anak.
Gejala yang paling sering dialami di antaranya diare, konstipasi, regurgitasi, muntah, darah dalam tinja, ruam, bengkak bibir dan kelopak mata, dan eksim. Gejala lainnya juga dapat berupa kolik, urtikaria, asma, rinitis, hingga anafilaksis.
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, Budi mengimbau orang tua untuk segera memastikan apakah gejala tersebut muncul karena alergi atau penyakit lain, dengan berkonsultasi ke dokter.
"Kalau kita terlambat mendiagnosa sehingga tatalaksana tidak optimal, anak akan terganggu tumbuh kembangnya," imbuh Budi.
"Tapi kalau kita sedini mungkin menentukan anak ini alergi atau tidak sehingga dilakukan tatalaksana optimal, maka anak akan tetap tumbuh kembang dengan normal," tutupnya.