Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
BACA JUGA:
3. Niat Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
BACA JUGA:
Tata Cara Puasa Jelang Idul Adha
Bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan puasa Dluzhijjah akan tetapi lupa niat pada malam harinya, boleh melakukan niat tersebut pada siang hari sebelum tergelincirnya matahari (waktu Dzhuhr) dengan catatan bahwa yang bersangkutan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
BACA JUGA:
Hal ini dikarenakan karena puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunnah.
Waktu Pelaksanaan Puasa Jelang Idul Adha
Waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah adalah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah. Khusus tanggal delapan dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal sembilan dinamakan puasa Arafah.
Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.
Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunnah Dzulhijjah. Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka mendapat pahala keduanya.
Misalnya bertepatan hari Arafah seseorang melakukan puasa qadha Ramadhan dengan niat qadhanya saja, secara otomatis juga memperoleh kesunnahan puasa Arafah (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).