Lifestyle . 05/06/2023, 15:11 WIB
Setelah beberapa pertimbangan, mereka memutuskan untuk berdamai. Singkat kisah, Suku Jurhum yang berkuasa di Makkah ternyata tidak bisa dipercaya.
Mereka banyak melakukan kezaliman di Tanah Suci itu termasuk menjarah harta kekayaan yang ada di dalam Ka’bah.
BACA JUGA:
Aturannya, jika ada orang berbuat zalim di Makkah maka harus diusir. Kezaliman Jurhum ini membuat mata air Zam-Zam berhenti mengalir hingga sumurnya kering. (Ibnu Hisyam, As-Sîrah an-Nabawiyah, 2009: juz 1, h. 83-85)
Suku-suku lain yang mendengar perbuatan orang-orang Jurhum tidak rela Ka’bah dihuni oleh kaum zalim.
Akhirnya, Bani Kinanah dan Bani Khuza’ah bersatu untuk mengusir mereka dari Tanah Suci. Terjadilah pertempuran besar antara Jurhum dengan sekutu Kinanah dan Khuza’ah.
Pertempuran berakhir dengan kekalahan Jurhum. Mereka pun diusir dari Makkah dan kembali ke negeri asalnya, Yaman.
BACA JUGA:
Sebelum pergi, mereka mengubur rapat-rapat sumur Zam Zam. Jurhum tidak ingin keberadaan Zam Zam itu diketahui suku lain setelah kepergian mereka.
Siring berjalannya waktu dan dinamika geografis serta beberapa bencana alam, bekas sumur Zam Zam tidak lagi tampak, betul-betul rata dengan tanah.
Hingga berabad-abad kemudian sumur itu kembali ditemukan oleh kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib, dengan sumber yang mengalir seperti awal mula kemunculannya. (Ibnud Dhiya, Târîkhu Makkah al-Musyriqah wal Masjidil Ḫaram, tanpa tahun: juz 1, h. 62)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com