BACA JUGA:
- Link WA GB APK v9.65 Anti Banned, Versi Terbaru GB WhatsApp Paling Diburu!
- Link Download WA GB Pro v18.75 Clone, Langsung Install Tak Perlu Copot WA Lama, Gampang Banget!
Keadaan kian memanas ketika Im menjelaskan, karena enggak lama Gorosei mengangkat senjata dan menunjuk ke Nefertari Cobra.
Tahu akan situasi tak kondusif, Nefertari Cobra sadar bahwa dirinya tidak akan bisa keluar dari ruangan tersebut hidup-hidup.
Lebih parahnya lagi, ketika Nefertari Cobra mengungkapkan fakta bahwa nama lengkap Ratu Alabasta pertama ialah Nefertari D. Lily.
Mendengar kata 'D.' pada bagian tengah nama Nefertari Lily, Im langsung naik pitam.
BACA JUGA:
- Link Download GB WhatsApp Pro APK v19.20, WA GB Anti Banned Tanpa Kadaluarsa!
- Kapolri Respons Bocornya Putusan MK Sistem Pemilu Proporsional Tertutup: Siap Lakukan Penyelidikan
Bahkan tak lama berselang busur panah bayangan hitam muncul lalu menusuk bagian perut Nefertari Cobra.
Secara mendadak Kepala Staf Pasukan Revolusioner Sabo muncul di ruangan tersebut dan berupaya menyelamatkan Raja Alabasta itu.
Sabo tak ragu menyerang Gorosei dan Im lewat kekuagan buah ibils Mera Mera no Mi yang dimilikinya.
Kendati begitu, Sabo juga terkena serangan balik yang digencarkan oleh Gorosei maupun Im.
BACA JUGA:
- Rilis di Indonesia 2022, Ini Harga Baru dan Spesifikasi ASUS Zenfone 9 per Mei 2023 6/128 Hingga 16/256
- Spesifikasi Realme C35 4GB+64GB dan 4GB+128GB dan Harga Terbaru Akhir Mei 2023 Hanya Segini
Lalu terlihat Sabo dan Cobra sama-sama tertusuk. Cobra mulai membacakan surat terakhir dari Nefertari Lily.
"Lindungi Poneglyph. Kibarkan bendera fajar ke dunia!," ucap Cobra membacakan isi pesan terakhir Nefertari Lily.
One Piece: Kepala Staf Pasukan Revolusioner Sabo berdiri di dekat Raja Alabasta ke-13 Nefertari Cobra yang tewas.-Istimewa-
Kemudian Nefertari Cobra berdiri dan memblokir serangan Im agar Sabo kabur dan bisa dilihat bahwa Kepala Staf Pasukan Revolusioner tersebut selamat.