News . 31/05/2023, 15:08 WIB
Denny Indrayana Bongkar Siasat MA Menangkan Meoldoko - Mantan Wakil Menteri era SBY, Denny Indrayana mengatakan, Mahkamah Agung (MA) akan memenangkan gugatan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat.
Kata Denny, gugatan atau Peninjauan Kembali (PK) yang dilayangkan Moeldoko ke MA akan ditukar guling dengan kasus dugaan Korupsi di MA yang sedang ditangani Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK).
"Ada informasi, konon, PK Moeldoko sudah diatur siasat memangnya. Ada sobat advokat yang dihubungi para tersangka korupsi yang sedang berkasus di KPK. Para terduga mafia kasus di MA tersebut mengatakan, mereka dijanjikan dibantu kasusnya dengan syarat, memenangkan PK Moeldoko di MA" kata Denny Indrayana lewat keterangan tertulis, Rabu 31 Mei 2023.
Denny Indrayana-Twitter-
BACA JUGA:
Denny Indrayana berujar, salah satu indikasi kuat siasat MA dan KPK ini adalah ketika Sekretaris MA Hasbi Hasan tidak ditahan KPK meskipun telah jadi tersangka.
"Dalam podcast kami bersama Bambang Widjojanto, Novel Baswedan mengatakan tidak ditahannya Sekretaris MA Hasbi Hasan adalah indikasi kuat, adanya upaya pengaturan tukar guling perkaranya di KPK, dengan pemenangan PK Moeldoko di MA," kata Denny Indrayana.
Lebih lanjut, Denny sayangkan Jokowi yang mengaku cawe cawe atau campur tangan dalam Pilpres 2024.
Dia mengatakan, cawe-cawe Jokowi nyata terlihat yakni membiarkan Moeldoko 'mencopet' Partai Demokrat.
BACA JUGA:
"Secara teori, cawe cawe Jokowi lewat tangan Moeldoko yang diduga mencopet Demokrat, adalah kejahatan yang mestinya membuka pintu pemecatan presiden" kaya Denny Indrayana.
Denny mengatakan, Presiden Jokowi seharusnya tidak berpihak di Pilpres 2024.
Dalam Pilpres 2024, kata Denny, peran Beliau adalah wasit. Kompetisi harus dibiarkan berjalan adil buat semua kesebelasan.
"Tidak boleh wasit mendukung tim Prabowo Pranowo, sambil berusaha mendiskualifikasi tim Anies Baswedan. Presiden yang tidak netral, melanggar amanat konstitusi untuk menjaga pemilu yang jujur dan adil" ucapnya.
"Saya berpendapat, Jokowi seharusnya tidak membiarkan Partai Demokrat dikuyo kuyo Kepala Stafnya sendiri. Tak bisa dikatakan Jokowi tidak tahu. Tak bisa dikatakan Jokowi tidak setuju. Kalau ada anak buah mencopet, Presiden bukan hanya harus marah, tetapi wajar memecat Moeldoko" tuturnya. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com