Ngeri! Jika Tak Digubris, Ahli Waris Lahan Indogrosir Makassar Ancam Buldozer Bangunan

fin.co.id - 22/05/2023, 15:05 WIB

Ngeri! Jika Tak Digubris, Ahli Waris Lahan Indogrosir Makassar Ancam Buldozer Bangunan

Penutupan paksa pintu masuk Indogrosir Makassar oleh ahli waris pemilik lahan

Ahli Waris Lahan Indogrosir Makassar Ancam Buldozer Bangunan - Aksi tutup paksa bangunan Indogrosir Makassar berbuntut panjang. 

Setelah menutup paksa dengan batu, pagar dan gerbang masuk lahan Indogrosir di Kilometer 18, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin 22 Mei 2023 pada pagi hingga siang hari tadi, ahli waris pemilik lahan mengancam bakal membuldozer bangunan jika tuntutannya tak juga digubris. 

Diketahui, ahli waris Tjoddo dan puluhan anggota Lembaga Aliansi Indonesia, menutup paksa tanah di Kilometer 18 itu, dengan enam truk batu gunung yang khusus didatangkan dari Pangkep. 

Penutupan paksa yang berlangsung  menjelang waktu buka Indogrosir itu, sontak membuat para karyawan kelabakan.

BACA JUGA:

Mereka tak bisa lagi masuk membawa mobil dan motornya ke dalam lokasi parkir di bangunan Indogrosir. Hampir semua karyawan terpaksa memarkir kendaraannya di tempat-tempat kosong di sekitar lahan Indogrosir, dan masuk ke dalam gedung dengan cara memanjat pagar. 

Pada saat yang sama, puluhan mobil ekspedisi yang biasa keluar masuk membawa barang Indogrosir, juga tertahan di luar lahan Indogrosir. 

Padahal, ada di antara sopir ekspedisi yang sudah berangkat sejak lepas tengah malam, karena lokasi kerjanya jauh dari Kota Makassar, sekaligus agar dapat antrian terdepan di Indogrosir. 

“Sampai di sini, ternyata tidak bisa masuk ke dalam,” keluh Parlan, seorang sopir, yang mengaku asal Jeneponto. Bersama teman-temannya sesama sopir, bapak dua anak ini tampak hanya bisa termangu, sembari merokok dan minum kopi, tanpa bisa berbuat apa-apa lagi.

BACA JUGA:

“Mau pulang juga sulit. Karena stock barang di lokasi kerja saya sudah habis. Sejak awal berdiri hingga sekarang, cuma Indogrosir-lah satu-satunya pemasok yang melayani unit kerja saya,” ujar Parlan, yang mengaku telah berusia 50 tahun.

Siang yang kian panas, membuat Parlan dan kawan-kawan semakin terlihat putus harapan. Apalagi, halaman dalam Indogrosir juga tampak senyap, dengan hanya menyisakan tak sampai lima petugas satuan pengamanan. 

Ditengarai, para karyawan tengah di-briefing oleh pimpinan Indogrosir, terkait kondisi stop operasi pada hari pertama awal pekan tersebut. Entah, berapa besar kerugian yang harus ditanggung Indogrosir, akibat aksi penutupan paksa gerbang masuknya dengan timbunan batu oleh ahli waris Tjoddo.  

Namun, mengingat Indogrosir adalah satu-satunya pemasok bagi seluruh ritel grup usahanya se-Sulawesi, bisa dipastikan angka kerugian dalam sehari penutupan ini saja sudah mencapai milyaran rupiah.

BACA JUGA:

Admin
Penulis