Bakal Dijadikan Cawapres, Nasaruddin Umar: Saya Akan Wakafkan Diri Saya untuk Bangsa - Nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar terus dikaitkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Santer terdengar Nasaruddin Umar bakal dijadikan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
Dalam sebuah kesempatan di konferensi internasional untuk perdamaian global di Jakarta, Nasaruddin Umar menyatakan mewakafkan dirinya untuk kedamaian bangsa.
"Saya akan mewakafkan diri saya untuk bangsa yang saya cintai ini supaya tenang, sejuk, damai. Tanpa ada ketenangan, kesejukan, kita tidak mungkin bisa bersaing dengan bangsa lain secara global," kata Nasaruddin, Minggu, 21 Mei 2023.
BACA JUGA:
- Datangi KPU, Nasaruddin Umar: Insya Allah Politik Identitas Berkurang di Pemilu 2024
- Bakal Jadi Cawapres Usai Bertemu Ganjar di Manado, Nasaruddin Umar: Salat Istikharah Dulu
Selain itu, dia juga mengatakan akan mendedikasikan diri untuk masjid karena sudah menikmati keadaannya saat ini.
"Pokoknya saya hanya bekerja di tempat saya yaitu masjid, saya sudah menikmati keadaan saat ini, karena saya bekerja bagaimana agar menciptakan bangsa ini menjadi tenang, tidak mungkin bangsa bisa berprestasi kalau terus berkonflik," tuturnya.
Nasaruddin juga menyatakan bahwa selama ini dirinya dan Masjid Istiqlal sudah memiliki keterlibatan fungsional dengan pemerintah.
"Jadi secara fungsional saya udah memfungsikan diri bersama teman-teman, membantu pemerintah dalam pembangunan bangsa," ujarnya.
BACA JUGA:
- Bakal Disandingkan dengan Nasaruddin Umar, Ganjar Pranowo: Saya Sudah Punya Pendamping
- Ganjar Pranowo Bakal Bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Manado Hari Ini
Dia juga mengatakan bahwa setiap umat, tak peduli agama apa pun, memiliki tanggung jawab bagaimana merekatkan bangsa yang utuh agar bisa menghasilkan prestasi yang besar di masa depan.
"Coba kita lihat Sudan, Afghanistan, konflik-konflik internal itu jangan dibiarkan, kita harus ada orang yang lakoni itu. Saya berbahagia karena teman-teman umat beragama bisa bekerja sama dengan saya selama ini," terangnya.
Menurutnya, selama ini Masjid Istiqlal juga telah berdiri sebagai rumah bangsa Indonesia dan menjalin komunikasi dengan siapa pun tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan, bahkan pandangan politik.
BACA JUGA:
"Kita tidak boleh ada simbol-simbol partai politik di Istiqlal, kita tidak akan pernah mengizinkan partai politik manapun masuk di Istiqlal," kata dia.