Pemuda tersebut dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kulit, mengobati manusia dari segala penyakit.
Salah seorang penasehat raja mendengar hal itu, dia seorang yang buta matanya, ia mendatangi sang pemuda dengan membawa hadiah yang banyak, ia berkata, “Aku akan berikan lebih dari ini jika kamu bisa menyembuhkan kebutaanku.”
Sang pemuda menjawab, “Aku tidak bisa menyembuhkan, tetapi Allah yang menyembuhkan segala penyakit, jika kamu beriman kepada Allah, maka aku akan mendoakan kesembuhan untukmu, dan insya Allah kamu akan sembuh."
Penasehat raja itu akhirnya beriman, kemudian ia didoakan untuk kesembuhannya.
Setelah sembuh, penasehat itu datang ke majelis raja seperti biasa. Melihat penasehatnya tidak buta lagi sang raja bertanya, “Siapa yang mengembalikan penglihatanmu?” Ia menjawab, “Rabb-ku,"
Raja berkata, “Apa kamu memiliki Tuhan selain aku?” Ia menjawab dengan mantap, “Benar, Rabb-ku adalah juga Rabb-mu."
Maka sang raja memerintahkan untuk menyiksanya, hingga akhirnya ia menceritakan perihal sang pemuda tersebut. Raja pun memerintahkan agar pemuda itu didatangkan di hadapannya.
Setelah pemuda tiba di istana, raja bertanya kepadanya, “Hai pemuda, apa benar sihirmu dapat menyembuhkan orang yang buta, berpenyakit kulit serta ini dan itu?."
Pemuda itu menjawab, “Aku tidak bisa menyembuhkan, melainkan Allah yang mampu menyembuhkan.”
Lalu pemuda itu pun disiksa hingga ia memberitahukan perihal sang rahib. Maka rahib dihadapkan kepada raja, raja lantas berkata, “Tinggalkan agamamu." Sang rahib menolak, lalu raja memerintahkan agar dibawakan padanya gergaji.
Dikatakan lagi kepadanya, “Tinggalkan agamamu.” Namun Rahib tetap menolak, maka Raja pun menggergajinya pada tengah kepalanya hingga terbelah menjadi dua.
Kemudian raja mendatangkan penasehatnya yang telah sembuh dari kebutaan itu. Raja berkata kepada penasehatnya, “Tinggalkan agamamu." Namun ia menolak, maka ia pun digergaji kepalanya hingga terbelah menjadi dua.
Setelah itu giliran sang pemuda dihadapkan, raja berkata, “Tinggalkan agamamu." Sang pemuda menolak, maka raja pun memerintahkan para pasukannya, “Bawalah pemuda ini ke atas gunung itu, jika telah sampai di puncaknya, lemparkanlah pemuda ini ke bawah, kecuali jika ia mau kembali dan meninggalkan agama barunya."
Pasukan pun pergi membawanya naik ke gunung, pemuda itu berdoa, “Ya Allah, cukupkanlah aku dari mereka dengan apa saja yang Engkau kehendaki.” Tiba-tiba gunung itu bergoncang dan mereka pun berjatuhan.
Kemudian pemuda tersebut kembali menemui raja, lalu Raja bertanya, “Apa yang terjadi dengan pasukan yang membawamu?" Ia menjawab, “Allah mencukupkan aku dari gangguan mereka."